Muktamar Muhammadiyah dari Makassar ke Makassar


Makassar menjadi tuan rumah pertama kali pada Kongres Tahunan ke-21, tahun 1932, yang kemudian menetapkan KH Ibrahim sebagai Ketua PP Muhammadiyah. Makassar (waktu itu bernama Ujung Pandang) kembali menjadi tuan rumah Muktamar ke-38, pada tahun 1971, yang menetapkan KH AR Fachruddin sebagai Ketua PP Muhammadiyah. Muktamar Muhammadiyah tahun 1971 di Makassar, juga menghasilkan Khittah Muhammadiyah atau Garis Perjuangan Muhammadiyah.







---------
PEDOMAN KARYA
19 Juli 2015


Muktamar Muhammadiyah dari Makassar ke Makassar



Lagu Mars Muktamar ke-47 Muhammadiyah yang diciptakan oleh Prof Din Syamsuddin dinyanyikan oleh paduan suara mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, pada pembukaan Rapat Akbar Panitia Muktamar ke-47 Muhammadiyah dan Aisyiyah, di Arena Sidang Muktamar Muhammadiyah Kampus Unismuh Makassar, beberapa waktu lalu.

Lagu berjudul “Indonesia Berkemajuan” yang liriknya diciptakan Din Syamsuddin, dan diaransemen oleh musisi Dwiki Darmawan, bahkan dua kali dinyanyikan atas permintaan Ketua Umum PP Muhammadiyah.

“Dalam lagu ini, saya sengaja masukkan kata Dari Makassar ke Makassar, Khittah jadi Pegangan, karena Makassar sudah tiga kali jadi tuan rumah Muktamar Muhammadiyah,” ungkap Din.

Makassar menjadi tuan rumah pertama kali pada Kongres Tahunan ke-21, tahun 1932, yang kemudian menetapkan KH Ibrahim sebagai Ketua PP Muhammadiyah.

Makassar (waktu itu bernama Ujung Pandang) kembali menjadi tuan rumah Muktamar ke-38, pada tahun 1971, yang menetapkan KH AR Fachruddin sebagai Ketua PP Muhammadiyah. Muktamar Muhammadiyah tahun 1971 di Makassar, juga menghasilkan Khittah Muhammadiyah atau Garis Perjuangan Muhammadiyah.

Din Syamsuddin juga mengungkapkan bahwa dirinya pun memasukkan kata “Angin Mmmmiri berhembus kencang, layar phinisi lebar berkembang, walau ombak besar menantang, pantang surut ke belakang”, untuk mengobarkan semangat pantang menyerah kepada warga Muhammadiyah dalam menghadapi berbagai tantangan.

“Semangat pantang menyerah ini, ingin saya kobarkan pada Muktamar Muhamma-diyah dan Muktamar Aisyiyah di Makassar,” tandasnya.

Pelopor Gerakan Perempuan


Ketua Umum PP Aisyiyah Noordjanah Djohantini pada kesempatan yang sama mengatakan, Aisyiyah merupakan pelopor Gerakan Perempuan di Indonesia.

“Aisyiyah maju antara lain karena selalu mendapat dukungan dari Muhammadiyah. Buktinya, Muktamar Aisyiyah selalu dilaksanakan bersamaan dengan Muktamar Muhammadiyah. Ini mungkin agak berbeda dibandingkan organisasi perempuan yang lain,” papar Noordjannah.

Pelayanan Bagus


Ketua Panitia Penerima Muktamar ke-47 Muhammadiyah dan Aisyiyah, Syaiful Saleh, dalam laporannya mengatakan pembukaan muktamar akan dilangsungkan di Lapangan Karebosi Makassar, 3 Agustus 2015, dan rencananya akan dihadiri langsung Presiden Joko Widodo.

Selanjutnya, kata Ketua BPH Unismuh Makassar, Muktamar Muhammadiyah akan dilangsungkan di Kampus Unismuh Makassar, sedangkan Muktamar Aisyiyah dilaksanakan di Balai Prajurit TNI Jend. M. Jusuf.

“Kesiapan tempat Muktamar Muhamma-diyah sudah mencapai 85 persen, tetapi insya Allah akan siap pada saat pembukaan,” kata Syaiful.

Peserta Muktamar Muhammadiyah, lanjutnya, akan menginap di “Hotel” Menara Iqra Unismuh Makassar,  sedangkan peserta Muktamar Aisyiyah akan menginap di Hotel Condotel.

“Hotel Condotel ini hotel baru dan cukup mewah. Kami sengaja menempatkan peserta Muktamar Aisyiyah di Hotel Condotel, karena kami ingin memberi pelayanan yang bagus kepada perempuan dan ibu-ibu Aisyiyah,” ujar Syaiful yang disambut tawa dan tepuk-tangan peserta rapat akbar.

Rapat akbar dihadiri ratusan peserta, terdiri atas panitia pusat, panitia penerima, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Sulsel, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) se-Sulsel, Pimpinan Amal Usaha Muhammadi-yah (AUM) se-Sulsel, serta Pimpinan Angkatan Muda Muhammadiyah Tingkat Provinsi Sulsel, serta sejumlah undangan, termauk Bupati Enrekang, Muslimin Bando. (asnawin)


---
@copyright Majalah PEDOMAN KARYA, Edisi 1, Vol. I, Juli 2015

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama