Militer Belum Tentu Berwatak Keras


Lahir dari keluarga militer belum tentu mendapat didikan ala militer, karena belum tentu orang militer itu berwatak keras. Sebaliknya, wanita yang biasanya diidentikkan dengan kelembutan, boleh jadi justru berwatak keras. Pengalaman itulah yang dirasakan Haerumi Hamzah Tuppu.





-----------




Militer Belum Tentu Berwatak Keras 


Lahir dari keluarga militer belum tentu mendapat didikan ala militer, karena belum tentu orang militer itu berwatak keras. Sebaliknya, wanita yang biasanya diidentikkan dengan kelembutan, boleh jadi justru berwatak keras.

Pengalaman itulah yang dirasakan Haerumi Hamzah Tuppu.

Ketua Badan Pimpinan Daerah (BPD) Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distributor Indonesia (Ardin) Sulsel itu menilai ayahnya (Hamzah Tuppu, salah seorang pendiri Angkatan Laut Republik Indonesia) justru lebih lembut dibandingkan ibunya (Erna Hamzah Tuppu, seorang ibu rumah-tangga).

“Bapak itu menganggap kami seperti sahabat atau saudara, jadi kami merasa nyaman bersama bapak. Kalau ibu agak keras (cara mendidiknya, red),” ungkap Haerumi, saat berbincang-bincang dengan “Pedoman Karya”, di Makassar, beberapa waktu lalu.

Pria asal Kabupaten Takalar yang lahir 67 tahun silam, mengaku dirinya tidak memilih menjadi pegawai negeri atau militer, karena sang ayah yang “mengajarkannya.”

“Setelah pensiun dari militer, Bapak saya beralih menjadi wiraswasta. Sejak itulah saya belajar dan akhirnya menjadi wiraswasta,” tutur suami dari Tri Palupi dan ayah dari dua anak ini.

Menyinggung kiat-kiatnya sehingga dirinya tetap eksis di dunia jasa konstruksi dan jasa pengadaan, dia mengaku selalu menjaga etika bisnis.

“Kita boleh bersaing, tapi kalau sudah ada pemenang, kita tidak boleh ngotot. Kita harus selalu koreksi diri dan menjaga etika bisnis. Kita juga harus menjaga hubungan baik dengan semua orang. Dari hubungan baik itulah kita bisa maju,” kata Haerumi. (win)


--------
@copyright Majalah PEDOMAN KARYA, Edisi 1, Vol. I, Juli 2015

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama