Mencaci-maki Jokowi pada Hari Sumpah Pemuda


Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se-Kota Makassar memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan melakukan aksi unjukrasa di berbagai tempat, termasuk di Flyover Makassar (perempatan Jalan Urip Sumoharjo - Jalan Tol Reformasi - Jalan Perintis Kemerdekaan - Jalan AP Pettarani), Rabu, 28 Oktober 2015. (Foto: Asnawin Aminuddin)





-----------



Mencaci-maki Jokowi pada Hari Sumpah Pemuda


Makassar (Pedoman Karya), 28 Oktober 2015.
Momentum Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2015, dijadikan sebagai hari yang tepat guna mencaci-maki Presiden RI Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi. Mereka mencaci-maki Jokowi melalui orasi dalam aksi unjukrasa di berbagai kota, termasuk di Kota Makassar.
Di Kota Makassar, mahasiswa melakukan aksi unjukrasa di depan kampus masing-masing berbagai tempat, dan juga berunjukrasa di beberapa jalan strategis lainnya, antara lain di Monumen Mandala Jalan Jenderal Sudirman, di Flyover Makassar perempatan Jalan Urip Sumoharjo - Jalan Tol Reformasi - Jalan Perintis Kemerdekaan - Jalan AP Pettarani, Jalan Urip Sumoharjo depan Gedung DPRD Sulsel, serta di Jalan AP Pettarani depan Gedung DPRD Kota Makassar.
Dalam selebaran yang dibagikan kepada masyarakat yang lalu-lalang, mahasiswa yang mengatasnamakan diri mereka sebagai BEM se-Nusantara, membagi-bagikan selebaran dan juga membawa spanduk yang antara lain bertuliskan Rapor Merah Jokowi.

Mahasiswa menganggap kepemimpinan Jokowi - JK dalam satu tahun pemerintahannya seolah membawa negeri ini jauh dari kenyataan yang diharapkan, mulai dari harapan dalam bidang pendidikan, dalam bidang penegakan hukum, situasi politik, ekonomi, kesehatan, hingga kesenjangan ekonomi dan pertambahan jumlah penduduk miskin.
Janji-janji Jokowi saat kampanye Pilpres 2004, oleh mahasiswa dianggap hanya bualan. Cita-cita Proklamasi, Pancasila, UUD 1945, juga disebut telah ditinggalkan.
“Indonesia semakin bergantung kepada modal asing, semakin membuka pasa produk-produk asing yang mengakibatkan matinya produk dalam negeri, dan Indonesia semakin didikte oleh lembaga-lembaga keuangan asing,” kata mahasiswa.
Sehubungan dengan kegagalan dan berbagai masalah yang terjadi dalam satu tahun pemerintahannya, Jokowi diminta meletakkan jabatannya sebagai Presiden RI.


Timbulkan Kemacetan

Aksi unjukrasa yang dilakukan mahasiswa secara serentak di sejumlah lokasi tersebut, menimbulkan kemacetan arus lalu-lintas, antara lain di Kilometer 4 Flyover Makassar, di Jl AP Pettarani, di Jalan Jenderal Sudirman, di Jalan Sultan Alauddin (depan kampus Unismuh Makassar).
Karena macet, sebagian pengendara terpaksa mencari jalan alternatif. Ratusan polisi terlihat mengatur arus lalu-lintas, sedangkan ratusan polisi dan tentara juga terlihat berjaga-jaga di sejumlah lokasi. (kia)


---------
Sejumlah mahasiswa melakukan aksi unjukrasa dengan membakar ban bekas dan berorasi di depan Kampus STIE Amkop Makassar, Rabu, 28 Oktober 2015. Karena mereka membakar ban dan berorasi di tengah jalan, arus lalu-lintas pun macet. (Foto: Asnawin Aminuddin)
------------


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama