Guru dan Kaisar


HIROSHIMA TAHUN 1945. Suatu hari setelah kota Hiroshima dan Nagasaki hancur lebur dibom tentara sekutu Amerika, para jenderal dan menteri menghadap dan melaporkan kepada Kaisar Jepang, Hirohito, bahwa banyak rakyat Jepang yang mati dan sekarat akibat radiasi bom atom. Mendengar laporan tersebut, kaisar tentu saja sedih, dan dengan tenang beliau bertanya: "Berapa guru yang hidup?”





----------
PEDOMAN KARYA
Rabu, 25 November 2015

PENDIDIKAN:


Guru, Tentara, dan Kaisar



Suatu hari setelah kota Hiroshima dan Nagasaki hancur lebur dibom tentara sekutu Amerika, para jenderal dan menteri menghadap dan melaporkan kepada Kaisar Jepang, Hirohito, bahwa banyak rakyat Jepang yang mati dan sekarat akibat radiasi bom atom.

Mendengar laporan tersebut, kaisar tentu saja sedih, dan dengan tenang beliau bertanya: "Berapa guru yang hidup?”

Para jenderal dan menteri kaget, heran, dan sebagian jenderal bahkan marah mendengar pertanyaan sang kaisar.

“Mengapa paduka menanyakan jumlah guru yang hidup?”

Kaisar Hirohito hanya terdiam dan tidak langsung menjawab pertanyaan itu.

“Yang Mulia, saya sebagai tentara keberatan atas pertanyaan Yang Mulia. Mengapa justru guru yang Yang Mulia tanyakan, dan bukan tentara? Banyak sekali tentara kita yang meninggal di Laut Cina Selatan, dan di berbagai tempat lainnya. Mereka mati untuk membela Tanah Air dan kaisar,” tanya sang jenderal.

Kaisar tetap diam dan setelah suasana menjadi hening barulah beliau menjawab.

“Tuan-tuan..., apabila profesi-profesi yang lain tidak saya tanyakan, harap tuan-tuan tidak tersinggung. Saya tahu, banyak tentara kita yang gugur, dan kita semua bersedih karena hal tersebut.”

Setelah terdiam sejenak, Hirohito melanjutkan bahwa dirinya menanyakan jumlah guru yang masih hidup di Jepang, karena melalui para guru, Jepang akan cepat bangkit kembali.

“Seperti kita saksikan bersama, hampir semua pabrik kita hancur, banyak pakar kita yang mati, dan sekarang negeri ini hancur dan lumpuh. Kita harus kembali mulai membangun negeri ini dari nol, dan hanya melalui guru-lah kita dapat membangun kembali negeri ini,” tutur Hirohito.

Beliau pun mengajak para jenderal dan menteri agar bersama-sama membenahi pendidikan di Jepang melalui guru-guru yang masih hidup.

"Melalui kerja keras kita, terutama guru-guru, saya yakin Jepang akan bangkit kembali, bahkan akan lebih hebat dari kemampuan kita sebelum perang terjadi. Selama masih banyak guru yang hidup, saya yakin masih ada kesempatan bagi bangsa kita untuk bangkit dari kekalahan dan mengejar ketertinggalan!” tandas Hirohito. (Ditulis ulang oleh Asnawin Aminuddin)

***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama