STKIP Muhammadiyah Bulukumba Bakal Berubah Jadi Universitas


Setelah cukup lama berstatus Sekolah Tinggi, tepatnya sejak tahun 1966, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bulukumba akhirnya berupaya “naik kelas” menjadi universitas. Mereka menargetkan perubahan status tersebut terjadi pada 2017. (Foto: Asnawin Aminuddin)






-------
Selasa, 01 Desember 2015


STKIP Muhammadiyah Bulukumba Bakal Berubah Jadi Universitas


Bulukumba, (PEDOMAN KARYA). Setelah cukup lama berstatus Sekolah Tinggi, tepatnya sejak tahun 1966, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bulukumba akhirnya berupaya “naik kelas” menjadi universitas.
Berbagai upaya telah dilakukan antara lain berkoordinasi dengan Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi dan Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, serta menyiapkan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi untuk perubahan status tersebut.
“Target kami, perubahan status itu terlaksana pada 2017. Memang masih ada waktu dua tahun, tetapi persiapannya sudah kami lakukan sejak tahun ini,” kata Ketua STKIP Muhammadiyah Bulukumba, Drs Djumase Basra MSi, kepada “Pedoman Karya”, Selasa, 1 Desember 2015.
Persyaratan yang harus dipenuhi antara lain memiliki minimal 10 program studi (prodi) atau jurusan, rasio dosen dan mahasiswa yang cukup, serta berbagai fasilitas pendukung seperti ruangan perkuliahan, laboratorium, dan perpustakaan.
Hingga tahun 2015 ini, STKIP Muhammadiyah Bulukumba baru memiliki empat prodi. Dengan demikian, perguruan tinggi terbesar di Bulukumba itu masih harus membuka minimal enam prodi baru.
“Komposisinya, minimal empat rumpun prodi sosial dan minimal enam rumpun prodi eksakta,” ungkap Djumase.
Empat prodi yang dibina saat ini yaitu Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris, Pendidikan Biologi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta Pendidikan Luar Sekolah.
Enam prodi baru yang dipersiapkan yaitu prodi Matematika (terapan), prodi Pertanian Agro Teknologi, prodi Peternakan, prodi Teknik Informatika, prodi Teknik Industri, serta prodi Kesehatan Masyarakat (Kesmas).
“Prodi Kesmas terpaksa harus kami ganti, karena ada moratorium, padahal prodi Kesmas inilah yang paling siap dibuka,” tutur Djumase.
STKIP Muhammadiyah Bulukumba kini membina sekitar 1.200 mahasiswa, dengan jumlah dosen tetap sebanyak 43 orang (terdiri atas enam Dosen Kopertis Yang Dipekerjakan/DPK, serta 37 dosen tetap yayasan/DTY).
Persyaratan rasio dosen yang ditetapkan pemerintah yaitu satu dosen berbanding 45 mahasiswa untuk rumpun prodi sosial, serta satu dosen berbanding 30 mahasiswa untuk rumpun prodi eksakta.
“Dengan 43 dosen tersebut, kami sebenarnya dapat menerima mahasiswa sekitar 2000 orang,” kata Djumase. (as)

prolima_communication

Lahir dan besar di Bulukumba, kota berjuluk Butta Panrita Lopi, saya kemudian melanjutkan kuliah di Makassar dan hingga kini menetap di Makassar. Sejak SD memang senang membaca dan menulis, lalu kemudian terdampar di dunia wartawan. Melalui blog ini, saya ingin lebih banyak dan lebih bebas berbagi untuk kebaikan dan kemaslahatan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama