Tidak Ada “Politik Uang” di Musywil Muhammadiyah Sulsel


Rektor Universitas Muhammadiyah Parepare, Dr Syarifuddin Yusuf mengaku yakin tidak ada permainan atau “politik uang” pada Musyawarah Wilayah (Musywil) Muhammadiyah Sulsel, khususnya dalam pemilihan ketua, di Kota Palopo, 24-26 Desember 2015. (Foto: Asnawin Aminuddin)





-----------
Kamis, 24 Desember 2015


Tidak Ada “Politik Uang” di Musywil Muhammadiyah Sulsel


PALOPO, (PEDOMAN KARYA). Rektor Universitas Muhammadiyah Parepare, Dr Syarifuddin Yusuf mengaku yakin tidak ada permainan uang atau “politik uang” pada Musyawarah Wilayah (Musywil) Muhammadiyah Sulsel, khususnya dalam pemilihan ketua, di Kota Palopo, 24-26 Desember 2015.
Pernyataan tersebut dikemukakan sehubungan dengan adanya isu “politik uang” dalam pemilihan 39 calon tetap dan pemilihan formatur 13 anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel masa bakti 2015-2020.
“Setahu saya, hal seperti itu tidak pernah terjadi di Muhammadiyah. Saya yakin orang-orang Muhammadiyah masih memiliki hati nurani untuk menjaga nilai-nilai moral dan kemurnian perjuangan di persyarikatan Muhammadiyah,” tandasnya.
Muhammadiyah, katanya, adalah organisasi Islam yang selalu menyerukan kepada kebaikan dan berupaya mencegah kemungkaran, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan permainan kotor seperti “politik uang” dalam pemilihan pimpinan, selalu terhindarkan.
Menurut dia, gerakan dakwah yang dilakukan kader-kader Muhammadiyah adalah benteng akhlah untuk menjauhkan hal-hal seperti itu (politik uang) di persyarikatan Muhammadiyah.
Kalau para pimpinan, pengurus, dan kader Muhammadiyah bertemu dan berbincang-bincang sambil ngopi atau sambil makan siang untuk menyamakan persepsi, katanya, itu biasa-biasa saja.
“Kalau ada yang mengajak ngopi-ngopi sambil berbincang-bincang tentang Muhammadiyah ke depan, saya kira itu biasa-biasa. Kalau ada yang memiliki uang berlebih untuk bersedekah atau membantu pengurus atau kader Muhammadiyah, itu juga wajar-wajar saja, tetapi tidak boleh ada komitmen atau perjanjian untuk memilih paket atau orang tertentu sebagai calon anggota pimpinan,” tegas Syarifuddin. (win)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama