Selingan Cerita Ketua DPRD Sulsel


SELINGAN. Seusai acara pelantikan dan ketika memberikan sambutan penutupan acara Rapat Paripurna Istimewa, di Gedung DPRD Sulsel, Selasa, 5 Januari 2016, Ketua DPRD Sulsel, HM Roem SH, yang duduk bersebelahan dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, serta empat Wakil Ketua DPRD Sulsel, tiba-tiba membacakan selingan cerita tentang seorang murid dan gurunya yang berbeda pendapat tentang sesuatu hal. (ist)







-------
Selasa, 5 Januari 2016


Selingan Cerita Ketua DPRD Sulsel


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Dua anggota DPRD Sulsel pengganti antar-waktu (PAW) dari Partai Amanat Nasional (PAN), yakni Irfan AB dan Mukhtar Badewing, dilantik dalam acara Rapat Paripurna Istimewa, di Gedung DPRD Sulsel, Jl Urip Sumohardjo, Makassar, Selasa, 5 Januari 2016.
Irfan AB menggantikan Sangkala Taepe yang baru-baru ini mengundurkan diri sebagai anggota DPRD Sulsel karena maju menjadi Calon Bupati Pangkep, sedangkan Mukhtar Badewing menggantikan Edy Manaf yang mengundurkan diri karena maju sebagai Calon Wakil Bupati Bulukumba.
Seusai acara pelantikan dan ketika memberikan sambutan penutupan acara, Ketua DPRD Sulsel, HM Roem SH, yang duduk bersebelahan dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, serta empat Wakil Ketua DPRD Sulsel, tiba-tiba membacakan selingan cerita tentang seorang murid dan gurunya yang berbeda pendapat tentang sesuatu hal.
“Karena perbedaan pendapat tersebut, maka terjadi hubungan yang renggang antara sang murid dengan gurunya. Namun sang guru kemudian mendatangi kediaman muridnya dan memberikan nasehat kepada sang murid,” ungkap Roem.
Mendengar pembukaan cerita tersebut, Syahrul Yasin Limpo langsung tersenyum dan memiringkan tubuhnya sambil menatap wajah Roem. Melihat adegan tersebut, para anggota dewan dan undangan langsung tertawa dan bertepuk-tangan.
Mantan Bupati Sinjai yang juga langsung tersenyum, kemudian melanjutkan ceritanya bahwa sang guru menyampaikan beberapa hal kepada muridnya.
“Sang guru mengatakan, hubungan kita sebagai guru dan murid yang sudah berlangsung cukup lama dilandasi persamaan pendapat, maka janganlah karena perbedaan pendapat dalam satu hal lalu hubungan yang sekian lama menjadi renggang atau terputus,” papar Roem.
Sang guru kemudian melanjutkan nasehatnya agar muridnya tidak merobohkan jembatan yang dibangunnya sendiri karena sudah berhasil melalui jembatan tersebut dengan baik, karena boleh jadi jembatan itu akan dibutuhkan lagi di kemudian hari.
“Kalau kita berbeda pendapat, maka bencilah perbedaan itu, tetapi jangan benci orangnya, jangan putuskan tali silaturrahim,” kata Roem yang langsung mendapat tepuk-tangan meriah dari para hadirin.
Setelah tepuk-tangan reda, barulah Roem menutup secara resmi acara Rapat Paripurna Istimewa DPRD Sulsel dengan tiga kali ketukan palu. (asnawin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama