Siri Dangnga Ikhlas Mewakafkan Diri Menjadi Rektor Umpar


Ini bukan soal serakah, anti regenerasi, apalagi sekadar boneka pajangan. Tapi ini soal ketulusan, pengabdian, dan kecintaan kepada persyarikatan Muhammadiyah sebagai ladang dakwah dan ibadah. Dan atas nama semua itu, Prof Dr Haji Muhammad Siri Dangnga, ikhlas mewakafkan dirinya untuk menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Parepare periode 2016-2020.

- Yasse Latief -
(Mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Parepare)





------
Selasa, 16 Februari 2016
  

Siri Dangnga Ikhlas Mewakafkan Diri Menjadi Rektor Umpar


Oleh: Yasser Latif
(Mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Parepare)

Ini bukan soal serakah, anti regenerasi, apalagi sekadar boneka pajangan. Tapi ini soal ketulusan, pengabdian, dan kecintaan kepada persyarikatan Muhammadiyah sebagai ladang dakwah dan ibadah.
Kecintaan yang tidak serta merta ada, tapi terbangun sistematis melalui pengkaderan di IPM, IMM, dan Muhammadiyah. Dan atas nama semua itu, Prof Dr Haji Muhammad Siri Dangnga, ikhlas mewakafkan dirinya untuk menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Parepare periode 2016-2020.
Ia dilantik Selasa pagi, 16 Februari 2016, oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah di aula Umpar dengan penuh khidmat, dan tentu saja harapan besar, agar amal usaha yang dipimpinnya itu semakin besar dan memberi manfaat untuk bangsa dan negara.
Sungguh, bukanlah mimpinya untuk kembali ke jabatan rektor yang sudah pernah diembannya selama satu periode sepuluh tahun yang lalu. Itu juga yang ia sampaikan saat sejumlah Angkatan Muda Muhammadiyah memintanya untuk bersedia kembali memimpin Umpar pasca-kepemimpinan Dr Syarifuddin Yusuf, yang telah dua periode memimpin.
“Saya hanya berharap, selepas dari jabatan Direktur Pascasarjana, saya bisa menghabiskan waktu dengan memimpin pesantren,” tolaknya dengan halus.
Bukan tanpa alasan anak-anak muda Muhammadiyah itu memintanya kembali menjadi rektor. Prof Siri Dangnga adalah sosok pemimpin yang tawadhu. Kata-katanya selaras dengan perbuatannya.
Di masanya, Umpar tumbuh menjadi universitas terpercaya dan terkemuka di utara Sulsel. Dari hanya mendidik ratusan mahasiswa berkembang menjadi ribuan. Gedung perkuliahan dibangun satu persatu. Dosen-dosen didorong untuk melanjutkan studinya. Lembaga mahasiswa hidup dan dinamis, meski dari situ kerap lahir kritik atas kebijakan kampus.
Dan atas semua pencapaian itu, Prof Siri Dangnga tetap sosok yang bersahaja. Ia, misalnya, tak sungkan naik ojek ke kampus saat kendaraan dinas rektor telat menjemputnya, atau saat ia ada kegiatan lain yang tak berhubungan dengan jabatannya.
Toh, bukan anak muda namanya jika langsung menyerah atas penolakan Prof Siri Dangnga. Berkali-kali mereka mendatangi kediaman mantan Ketua ICMI Parepare itu agar bisa diyakinkan. Sejumlah tokoh Muhammadiyah dan dosen Umpar juga dilibatkan. Dan, upaya terakhir yang mereka rancang adalah menduduki rumah pribadi Prof Siri Dangnga sampai ia bersedia menjadi rektor.
Untunglah, rencana terakhir ini tidak sampai terjadi, karena setelah lebih dari lima kali pertemuan, Prof Siri akhirnya luluh. Ia bersedia jika itu atas nama kemaslahatan dan syi'ar. Atas nama cinta kepada Persyarikatan Muhammadiyah.
Semoga beliau selalu dalam lindungan Allah SWT, diberi kesehatan, kekuatan dan petunjuk, agar amanah itu bernilai ibadah. Aamiin...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama