Undang Penulis Buku untuk Memotivasi Santri


Pondok Pesantren Ummul Mukminin yang dikelola oleh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulsel, mengundang penulis buku “Melawan Takdir”, Hamdan Juhannis, dan Rektor Universitas Islam Makassar (UIM), Dr Majdah Agus Arifin Nu’mang, untuk berbicara di hadapan santri, di Masjid Athirah Kampus Ponpes Ummul Mukminin, Jl Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanayya, Makassar, Jumat, 26 Februari 2016.




------------
Kamis, 25 Februari 2016


Undang Penulis Buku untuk Memotivasi Santri

-Ulas Buku “Melawan Takdir” di Ponpes Ummul Mukminin


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Banyak cara yang dapat dilakukan oleh pengasuh dan pembina Pondok Pesantren untuk memberi motivasi kepada para santri. Salah satu di antaranya yaitu mengundang orang-orang sukses dan penulis buku untuk berbicara di hadapan santri.
Cara itu pulalah yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Ummul Mukminin yang dikelola oleh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulsel.
Mereka mengundang penulis buku “Melawan Takdir”, Hamdan Juhanis, Guru Besar Sosiologi yang juga menjabat Wakil Rektor Bidang Kerja Sama Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, untuk berbicara di hadapan santri, di Masjid Athirah Kampus Ponpes Ummul Mukminin, Jl Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanayya, Makassar, Jumat, 26 Februari 2016.
Ponpes Ummul Mukminin juga mengundang Rektor Universitas Islam Makassar (UIM), Dr Majdah Agus Arifin Nu’mang, baik sebagai pembedah buku, maupun sebagai salah seorang perempuan sukses di Sulawesi Selatan.
“Kegiatan ini digelar untuk memotivasi para santriwati agar berani bermimpi dan berjuang mewujudkannya,” jelas Ketua Pimpinan Wilayah Aisiyiyah Sulsel yang juga Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Ponpes Ummul Mukminin, Nurhayati Azis, kepada wartawan di Makassar, Kamis, 25 Februari 2016.
Dia mengatakan, pihaknya juga mengundang Majdah selaku Rektor UIM, sebagai contoh tokoh perempuan yang sukses dalam bidang pendidikan.
“Semoga para santriwati dapat mendapat inspirasi dari kedua tokoh ini,” kata Nurhayati, yang juga tercatat sebagai dosen di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.
Tentang buku “Melawan Takdir” yang akan diulas, dia mengatakan bahwa buku tersebut bercerita tentang perjalanan hidup Prof Hamdan Juhanis yang berasal dari desa terpencil dalam keadaan yatim.
“Ibunya buta huruf dan ayahnya sudah meninggal, tetapi keadaan miskin tidak membuat Hamdan Juhanis lantas menyerah. Justru keadaannya itu mendorong jiwanya melawan takdir meraih mimpi. Hal itu ia wujudkan dalam dunia pendidikan yang berhasil menyelesaikan S2 dan S3. Ia juga dikukuhkan sebagai profesor atau Guru Besar termuda di UIN Alauddin Makassar yaitu dalam usia 37 tahun,” tutur Nurhayati. (kia) 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama