Kapolda Sulselbar: Tidak Ada Lagi Badik di Jeneponto


Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Pudji Hartanto (kanan) menerima badik dan cenderamata dari Ketua DPRD Jeneponto, Muhammad Kasmin Makkamula, didampingi Kapolres Jeneponto, Joko Sumarno, di Mapolres Jeneponto, belum lama ini. (Foto: Muhammad Rizal)






------------
Sabtu, 12 Maret 2016


Kapolda Sulselbar: Tidak Ada Lagi Badik di Jeneponto


JENEPONTO, (PEDOMAN KARYA). Badik sebagai senjata khas Sulawesi Selatan kerap dipandang sebagai simbol perjuangan dan simbol kejantanan. Meskipun jaman sudah modern, masyarakat Sulsel masih banyak yang menggunakan badik untuk simbol-simbol tersebut.
Simbol itulah yang diterima oleh Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Drs Pudji Hartanto MM, saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Jeneponto, belum lama ini.
Dalam kunjungan tersebut, Pudji menerima badik dari Ketua DPRD Jeneponto, H Muhammad Kasmin Makkamula SE, didampingi Kapolres Jeneponto, Joko Sumarno SIK MH, di Mapolres Jeneponto.
Penyerahan badik secara simbolis tersebut disaksikan Bupati Jeneponto H Iksan Iskandar MSi, Wakil Bupàti Jeneponto, H Mulyadi Mustamu SH MM, serta sejumlah pimpinan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) lingkup Pemkab Jeneponto, Camat, Kepala Desa, Lurah, Tokoh Agama, dan unsur pemuda.
Setelah menerima badik tersebut, Kapolda Sulselbar mengatakan kini tidak ada lagi badik di Jeneponto.
“Setelah saya menerima badik ini, maka kini tidak ada lagi badik di Jeneponto. Maksudnya, badik dalam budaya masyarakat Sulsel sering dipakai sebagai senjata tajam, tetapi setelah Bupati Jeneponto secara simbolis menyerahkan badik kepada saya, maka itu berarti tidak ada lagi badik di Jeneponto yang dipergunakan untuk kepentingan negatif. Badik yang ada hanya digunakan untuk hal-hal positif, seperti untuk pertanian dan untuk acara-acara adat,” tutur Pudji.
Kapolda memuji pemerintah dan masyarakat Jeneponto, karena berkat kerjasama semua pihak, maka Kabupaten Jeneponto termasuk daerah yang relatif aman di Sulawesi Selatan.
“Sebagai pimpinan kepolisian di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat atas partisipasinya dalam membantu polisi menciptakan keamanan,” tutur Pudji.
Dia mengatakan, Kepolisian Negera Republik Indonesia telah mencanangkan Motto “5-M”, yakni mau berubah, mau turun ke lapangan, mau menerima saran, mau tegur sapa, dan mau berbuat.
“Motto 5-M ini harus dilaksanakan anggota polisi,” tandas Pudji.

Spirit Baru

Bupati Jeneponto Ikdan Iskandar dalam sambutan penerimaannya mengatakan, kedatangan Kapolda Sulselbar secara tidak langsung telah memberikan spirit baru bagi pemerintah dan masyarakat Jeneponto, terutama untuk meningkatkan keamanan dan kedamaian di Jeneponto.
“Jaminan keamanan atau rasa aman merupakan salah satu pertimbangan utama bagi para investor untuk datang dan menanamkan investasinya di sebuah daerah,” ungkap Iksan, seraya menambahkan bahwa sejumlah investor telah menyatakan kesediaannya untuk datang dan berinvestasi di Jeneponto. (rizal/win)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama