Penulis Harus Rajin Membaca


DIALOG PERS. Seorang peserta mengajukan pertanyaan kepada dua pembicara, yakni Jejen Musfah (kedua dari kanan) dan Zulkarnain Hamson (paling kanan), pada dialog pers yang diselengarakan GMKI Komisariat Hebron Universitas Indonesia Timur (UIT), di Kampus UIT Makassar, Jumat 8 April 2016. (Foto: Humas UIT Makassar)




-----------  
Ahad, 10 April 2016. 


Penulis Harus Rajin Membaca


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Ada beberapa hal yang diperhatikan oleh penulis, antara lain harus memiliki kemauan kuat (untuk menampilkan karya-karya terbaik), harus rajin membaca dan menjadi pembaca yang baik, serta harus kaya akan kosakata dan diksi (pilihan kata).
“Seorang penulis harus memiliki kemauan kuat, sebagai modal utama. Selanjutnya, pemulis mutlak menjadi pembaca, sehingga dalam menulis tidak akan kering dari data, serta kaya akan diksi,” kata penulis dan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,  Dr Jejen Musfah MA.
Hal tersebut diungkapkan pada dialog nasional bertema: “Peran Media dalam Menjawab Kondisi Kekinian dalam Konteks Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”, yang diselengarakan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Makassar, Komisariat Hebron Universitas Indonesia Timur (UIT), di Kampus UIT Makassar, Jumat 8 April 2016.
Dialog yang dibuka Rektor UIT Prof Baso Aman dan dihadiri sekitar 100 peserta tersebut, juga Zulkarnain Hamson (Pengurus ISKI Sulsel, mantan Pemred Harian Ujungpandang Ekspres, yang juga Kepala Humas UIT) sebagai pembicara.
Pada kesempatan tersebut, Zulkarnain Hamson berbagi trik dalam memahami ideologi media massa dan pentingnya seorang wartawan memiliki idealisme dan moral profesi, sehingga tidak terjebak dalam konflik kepentingan antara kapitalisme dan tanggungjawab sosial.
“Fenomena berhenti terbitnya sejumlah media ternama internasional, semisal The Independent & Independent on Sunday, di Inggris awal tahun 2016 ini, perlu mendapat porsi kajian mendalam,” kata Zulkarnain, yang kini tengah menyelesaikan penelitiannya tentang kecenderungan pemilih perempuan dalam Pemilukada.

Reportase warga:
Rusli

(Humas Universitas Indonesia Timur/UIT, Makassar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama