Prestasi Siswa SMA 1 Bangkala Barat Jeneponto Cukup Membanggakan


PRESTASI MEMBANGGAKAN. Bendahara SMA Negeri 1 Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Arifuddin, foto bersama beberapa mahasiswa Unismuh Makassar. Arifuddin mengatakan, prestasi siswa di sekolahnya cukup membanggakan. (ist)






---------
Senin, 4 April 2016


Prestasi Siswa SMA 1 Bangkala Barat Jeneponto Cukup Membanggakan


JENEPONTO, (PEDOMAN KARYA). Prestasi siswa SMA Negeri 1 Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, cukup membanggakan. Tahun lalu (2015/2016) misalnya, delapan siswa mendapat “tiker gratis” tanpa tes masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Dua siswa lolos yang mendapat nilai Ujian Nasiona (UN) tertinggi tahun lalu, yakni Asti Nadira Hamka dan Fauziah Anwar, juga lolos SNMPTN.
Asti Nadira Hamka yang mendapat nilai UN tertinggi jurusan IPA, lolos masuk pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, sedangkan Fauziah Anwar yang mendapat nilai UN tertinggi jurusan IPS, lolos masuk pada progra studi Pendidikan Sejarah, Universitas Negeri Makassar (UNM).
“Setiap tahun selalu ada siswa kami yang lolos SNMPTN,” ungkap Bendahara SMA Negeri 1 Bangkala Barat, Arifuddin SPd, saat ditemui di sekolahnya, belum lama ini.
Prestasi lain yang dicapai atau diraih, yaitu Juara Umum I Palang Merah Remaja Tingkat Kabupaten Jeneponto, Juara II pencaksilat antarpalajar se-Sulsel, pernah meraih juara I, II, dan juara III pertandingan bulutangkis pelajar Tingkat Kabupaten Jeneponto, serta juara II lomba lari putra dan Juara II lomba lari putri antarpelajar Tingkat Kabupaten Jeneponto.

Ujian Nasional
Menyinggung persiapan siswa menghadapi Ujian Nasional (UN) yang dilaksanakan secara serentak pada 4-6 Mei 2016, dia mengatakan, pihak sekolah pelajaran tambahan atau les sore, dua kali seminggu untuk setiap mata pelajaran UN.
            “Kegiatan les sore dilaksanakan selama satu bulan lebih untuk menghadapi UN, tetapi kami tidak memungut biaya dari siswa, karena ada dana BOS (Biaya Operasional Sekolah), red),” ungkap Arifuddin.
            Dia menambahkan, jumlah siswa yang mengikuti UN tahun ini sebanyak 140 orang, sedangkan tahun lalu 103 orang.
            “UN di sekolah kami masih berbasis kertas, mudah-mudahan tahun depan sudah berbasis komputer,” kata Arifuddin yang sehari-hari mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Dua siswa yang diminta komentar mengenai persiapan mereka menghadapi Ujian Nasional, yakni Marlin dan Nurahmi, sama-sama mengaku deg-degan.
“Terus-terang kami deg-degan, tetapi kami sudah menyiapkan diri, termasuk berlatih mengisi bodata dan mengerjakan soal-soal,” ungkap Marlin, siswa jurusan IPA.
Tentang mata pelajaran yang dianggap sulit, Nurahmi menyebut mata pelajaran fisika, karena banyak rumus yang harus di pahami.
“Mata pelajaran fisika agak sulit, karena banyak rumus-rumusnya,” ungkapnya.

Reportase warga:
Wahidah

(Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Unismuh Makassar)
Melaporkan dari Jeneponto


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama