Harian Pedoman Rakyat “Masih Hidup”


"MASIH HIDUP". Sekitar 9 tahun lalu, Harian Pagi Pedoman Rakyat tidak terbit sampai sekarang, tapi di Jl Pelita Kota Makassar, poros yang hampir setiap hari saya lewati, terpampang papan ukuran kecil (1 X 1/2 meter) yang masih menjadi saksi kalau koran yang terbit sejak 1 Maret 1947 itu “masih hidup.” (Foto: M Arief Djasar)





--------
PEDOMAN KARYA
Rabu, 25 Mei 2016


Surat Pembaca: 

Harian Pedoman Rakyat “Masih Hidup”


Sekitar 9 tahun lalu, Harian Pagi Pedoman Rakyat tidak terbit sampai sekarang (saya tidak memakai kata tidak terbit “selama-lamanya”, karena siapa tahu bisa terbit kembali). Tapi di Jl Pelita Kota Makassar, poros yang hampir setiap hari saya lewati, terpampang papan ukuran kecil (1 X 1/2 meter) yang masih menjadi saksi kalau koran yang terbit sejak 1 Maret 1947 itu “masih hidup.”
Saya tak tahu kapan papan agen PR itu dipasang di depan salah satu lorong tersebut. Hanya saya mau mengatakan, tak ada hari ketika saya lewat di Jl Pelita Raya, pastilah menyempatkan diri menoleh beberapa detik ke arah papan tersebut.
Darah daging saya sebagai wartawan atau karyawan “PR” membuat saya “wajib” memberi “hormat” kepada simbol sejarah keberadaan Pedoman Rakyat.
Rabu, 25 Mei 2016, saya abadikan papan agen itu sambil berbisik dalam hati: “Biarlah kamu jadi saksi bisu yang tak terbantahkan oleh waktu.”

M Arief Djasar

(Mantan wartawan harian Pedoman Rakyat)

1 Komentar

  1. Almarhum Bpk saya pernah bekerja di Pedoman Rakyat... 😭

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama