Warga Perbatasan Tutup Jalan Syekh Yusuf Gowa–Makassar


TUTUP JALAN. Warga perbatasan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa yang berdomisili di sekitar Jalan Syekh Yusuf, untuk kesekian kalinya kembali menutup Jalan Syekh Yusuf. Penutupan jalan yang sudah dijuluki “sungai abadi” (karena selalu tergenang air, baik pada musim hujan maupun pada musim kemarau) itu mulai dilakukan sejak Senin, 30 Mei 2016, dan masih tetap ditutup pada Rabu, 1 Juni 2016. (Foto: Asnawin)




------
Selasa, 26 Januari 2016


Warga Perbatasan Tutup Jalan Syekh Yusuf Gowa–Makassar


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Warga perbatasan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa yang berdomisili di sekitar Jalan Syekh Yusuf, untuk kesekian kalinya kembali menutup Jalan Syekh Yusuf.

Penutupan jalan yang sudah dijuluki “sungai abadi” (karena selalu tergenang air, baik pada musim hujan maupun pada musim kemarau) itu mulai dilakukan sejak Senin, 30 Mei 2016, dan masih tetap ditutup pada Rabu, 1 Juni 2016.



-----
JANUARI 2016. Pada akhir Januari 2016, warga perbatasan juga menutup Jalan Syekh Yusuf Gowa-Makassar. (Foto: Asnawin)
--------

Bukan hanya menutup jalan, warga perbatasan yang tergabung dalam Front Masyarakat Batas Kota, juga menggelar aksi unjukrasa di Gedung DPRD Kota Makassar, Rabu, 1 Juni 2016.
“Tidak perlu difoto lagi Pak, sudah terlalu sering difoto. Suruh perbaiki saja. Kita (kami, red) sudah bosan dijanji-janji. Katanya mau diperbaiki pada akhir Maret, sekarang sudah bulan Juni, belum juga diperbaiki,” kata seorang pria setengah baya yang merupakan warga perbatasan kepada “Pedoman Karya”, Rabu, 1 Juni 2016.

Daeng Kanang, warga perbatasan lainnya mengemukakan bahwa selain langganan banjir, saluran air got di Jalan Syekh Yusuf juga mendesak untuk diperbaiki dan dibersihkan.
“Jalanan di sini sudah terlalu rendah, jadi selalu banjir, termasuk di lorong-lorong yang ada di sini. Itu got juga selalu penuh kotoran, jadi airnya tidak jalan,” katanya.
Sekadar informasi, di Jalan Syekh Yusuf terdapat tiga objek wisata yang cukup bersejarah, yaitu Masjid Tua Katangka (konon merupakan masjid pertama di Sulawesi Selatan), Makam Pahlawan Nasional Sultan Hasanuddin, dan Makam Pahlawan Nasional (Indonesia dan Afrika Selatan) Syekh Yusuf. (win)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama