Mahasiswa Taiwan KKN di Jeneponto


MAHASISWA TAIWAN. Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Jeneponto, Nur Alam (berdiri di belakang keempat dari kanan) foto bersama 14 mahasiswa Chaoyang University of Technology dari Taiwan, yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam bentuk praktek mengajar selama sepuluh hari, di SMP Negeri 3 Tarowang, Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto, Kamis, 28 Juli 2016. (Foto: Muhammad Rizal)





------
Ahad, 31 Juli 2016


Mahasiswa Taiwan KKN di Jeneponto


JENEPONTO, (PEDOMAN KARYA). Sebanyak 14 mahasiswa Chaoyang University of Technology dari Taiwan, melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam bentuk praktek mengajar selama sepuluh hari pada bulan Juli 2016, di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Ke-14 mahasiswa tersebut terdiri atas delapan laki-laki dan enam perempuan. Mereka melakukan praktek mengajar pada dua sekolah yakni di SMP Negeri 3 Tarowang, dan SMP Negeri 3 Arungkeke.
Istiqomah Djohariah selaku pendamping dari Dunamis Foundation, mengatakan, mahasiswa Chaoyang University of Technology dari Taiwan tersebut akan melakukàn pembelajaran praktek menggunakan komputer dan membuat keterampilan dari barang bekas dan pembelajaran di luar ruangan.
 “Mereka akan mengajari para siswa kelas satu sampai siswa kelas tiga tentang teknik mengoperasikan komputer, keterampilan, serta kegiatan belajar di luar ruangan kelas,” jelas Istiqomah, kepada Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Jeneponto, Nur Alam, dan rombongan yang melakukan kunjungan guna memantau kegiatan praktek mengajar mahasiswa asal Taiwan tersebut, di SMP Negeri Tarowang, Kamis, 28 Juli 2016.
Para mahasiswa asal Taiwan tersebut, kata Istiqomah, memang mengalami kendala bahasa, tetapi dengan menggunakan bahasa isyarat, komuniasi pun dapat terjalin dan proses belajar mengajar dapat berlangsung.
Mendengar penjelasan tersebut, Nur Alam mengatakan, terlepas dari kendala bahasa yang dihadapi, pihaknya menyambut gembira kegiatan KKN mahasiswa asal Taiwan tersebut dan mengharapkan agar program seperti itu dapat dilanjutkan pada masa-masa yang akan datang.
“Selain mempererat persaudaraan anak-anak antarbangsa, juga terjadi transfer ilmu dan pengalaman dari mahasiswa mancanegara kepada para pelajar di Kabupaten Jeneponto,” ungkapnya.
Di sisi lain, kata Nur Alam, para guru juga dapat melakukan perbandingan cara atau metode mengajar dan cara membuat bahan ajar.

“Jadi, bukan hanya siswa yang belajar, melainkan juga para guru, karena para guru dapat melakukan perbandingan teknik dan metode pengajaran,” kata Nur Alam yang didampingi Kabid Pendidikan Dasar Muhammadong, Kabid Dikmenjur Oskar Liwang, serta Kepala SMP Negeri 3 Tarowang Rismawati. (rizal/win)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama