Belajar Sambil Bermain di Sekolah Alam


SEKOLAH ALAM. Proses belajar mengajar tidak harus dilakukan di ruangan kelas yang dibatasi tembok persegi empat dengan sebuah pintu dan beberapa jendela. Proses belajar mengajar juga dapat dilakukan di ruang terbuka atau di alam bebas. Peralatan belajar dibawa serta ke ruang terbuka dan proses belajar mengajar dilakukan dengan gaya bebas. (ist)





---------
PEDOMAN KARYA
Rabu, 28 Desember 2016


Belajar Sambil Bermain di Sekolah Alam


Proses belajar mengajar tidak harus dilakukan di ruangan kelas yang dibatasi tembok persegi empat dengan sebuah pintu dan beberapa jendela. Proses belajar mengajar juga dapat dilakukan di ruang terbuka atau di alam bebas.
Peralatan belajar dibawa serta ke ruang terbuka dan proses belajar mengajar dilakukan dengan gaya bebas. Guru tidak harus berada di depan semua murid, dan para murid tidak harus duduk berjejer rapi seperti di ruangan kelas.
Para murid dapat dibuat berkelompok-kelompok. Setiap kelompok dibimbing seorang atau dua orang guru. Para guru dan murid duduk bebas, tidak harus berhadap-hadapan, tetapi dapat dibentuk melingkar atau dibuat sesuka hati murid.
Model pembelajaran sekolah alam di ruang terbuka dapat membuat atau menciptakan suasana belajar sambil bermain.
Para murid dapat belajar membaca dan menulis, belajar pengetahuan agama dan pengetahuan umum, belajar bahasa Indonesia, belajar bahasa Inggris, serta melakukan simulasi permainan yang mendorong tumbuhnya kebersamaan, keceriaan, dan keakraban satu sama lain.
Model pembelajaran sekolah alam seperti itulah yang diperkenalkan Islamic Psychology of Bosowa (IPB) Universitas Bosowa (Unibos), di Masjid 45 Makassar, Selasa, 27 Desember 2016.
Koordinator IPB Unibos, Erna Nurfadillah, mengatakan, model pembelajaran sekolah alam tersebut digagas oleh mahasiswa Fakultas Psikologi Unibos dan diikuti 20 anak yang berusia tujuh hingga 10 tahun.
“Sekolah Alam ini merupakan program kerja dari komunitas kami, yakni Islamic Psychology of Bosowa. Kami berencana menargetkan program ini lebih menjelajahi lingkungan sekitar kampus Unibos. Secara kebetulan kami juga mahasiswa Fakultas Psikologi Unibos, sehingga lebih menekankan kepada psikologi anak untuk memfokuskan bimbingan kami pada karakter anak,” jelas Erna.
Sekolah Alam tersebut, katanya, dilakukan tiga kali seminggu yang disesuaikan dengan antusiasme anak-anak dari masyarakat yang menetap di sekitar kampus Unibos Makassar. (asnawin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama