Kapolda Sulsel Terima Oleh-oleh dari Ketua Muhammadiyah


SILATURRAHIM. Kapolda Sulsel Irjen Pol Muktiono (ketiga dari kiri) foto bersama Ketua Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse (ketiga dari kanan), Sekretaris Prof Irwan Akib (kedua dari kiri), dan Wakil Ketua KH Mawardi Pewangi (kedua dari kanan) saat berkunjung ke Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah (Pusdam) Sulawesi Selatan, Jl Perintis Kemerdekaan, Km 10, Makassar, Kamis, 12 Januari 2017. (Foto: Asrijal)




--------
Jumat, 13 Januari 2017


Kapolda Sulsel Terima Oleh-oleh dari Ketua Muhammadiyah


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Kapolda Sulsel Irjen Pol Muktiono menerima oleh-oleh sejumlah buku yang terkait dengan Muhammadiyah, serta beberapa edisi Majalah Khittah dari Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse, saat berkunjung ke Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah (Pusdam) Sulawesi Selatan, Jl Perintis Kemerdekaan, Km 10, Makassar, Kamis, 12 Januari 2017.
Karena tidak menyangka akan mendapat oleh-oleh tersebut, Irjen Muktiono langsung mengungkapkan perasaannya dengan senyuman disertai ucapan terima kasih.
Dalam pertemuan tersebut, Muktiono menjelaskan bahwa kunjungannya merupakan kunjungan silaturrahim sebagai Kapolda Sulsel yang baru, menggantikan menggantikan Irjen Anton Charliyan yang mendapat tugas baru sebagai Kapolda Jawa Barat.
Kapolda menjelaskan bahwa dirinya ingin mendiskusikan sejumlah isu krusial yang dapat disinergikan bersama Muhammadiyah.
“Muhammadiyah sudah hadir lebih dulu dari negara ini. Karena itu, kehadiran kami ingin mengajak Muhammadiyah membangun bangsa ini bersama-sama,” katanya.
Sulawesi Selatan, lanjutnya, adalah daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
“Pertumbuhan daerah ini mencapai delapan persen. Sayang sekali jika pertumbuhan yang pesat ini tidak dikawal dengan suasana yang kondusif,” ujar Muktiono.
Isu krusial lainnya yang disampaikan Kapolda Sulsel terkait dengan isu terorisme dan perkembangan teknologi informasi.
“Perkembangan teknologi informasi juga membawa implikasi terhadap kehidupan bermasyarakat, tapi pemerintah telah mengantisipasi perkembangan tersebut dengan UU ITE,” jelas Muktiono.
Baru-baru ini, katanya, ada kasus di Kabupaten Selayar, yakni seorang pria mengaku sebagai anggota ISIS, dan mengancam akan melakukan aksi teror seperti pengeboman gereja, namun berkat sinergitas polisi dengan berbagai lapisan masyarakat, kasus itu akhirnya dapat diatasi.
Ketua Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse menyatakan menyambut baik ajakan Kapolda Sulsel untuk bersinergi membangun bangsa. Ia juga menjelaskan bahwa Muhammadiyah Sulsel memiliki 20 Majelis dan Lembaga, serta delapan Organisasi Otonom (Ortom) yang ruang lingkup kerjanya menyerupai tugas negara.
“Di kalangan anak muda putra, ada Pemuda Muhammadiyah, sedangkan di kalangan anak muda putri, ada Nasyiatul Aisyiyah disingkat Nasyiah. Di kalangan mahasiswa, ada Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah disingkat IMM, di kalangan pelajar, ada Ikatan Pelajar Muhammadiyan disingkat IPM. Yang spesifik dan ini berkaitan dengan tugas bela negara, yaitu ada Komando Kesiap-siagaan Angkatan Muda Muhammadiyah disingkat Kokam, serta organisasi beladiri Tapak Suci Putra Muhammadiyah,” urai Ambo Asse.

Unismuh Siap Bersinerji

Apresiasi serupa juga disampaikan Sekretaris Muhammadiyah Sulsel Prof Irwan Akib. Ia menceritakan, ketika baru saja dilantik, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian juga berkunjung ke kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Pak Tito berkunjung ke Muhammadiyah dalam rangka meminta masukan dan mengajak Muhammadiyah bersinergi. Malah, beliau sempat berseloroh bahwa jika pensiun nanti, dirinya ingin menjadi pengurus Muhammadiyah. Sebab menurutnya, mengurus Muhammadiyah sama dengan mengurus negara,” jelas Guru Besar Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Irwan menambahkan bahwa Muhammadiyah pada setiap tingkatan dapat bekerjasama dengan Kepolisian. Di tingkat kecamatan, Muhammadiyah memiliki Pimpinan Cabang disingkat PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) yang dapat bersinergi dengan Polsek. Demikian pula di tingkat kelurahan, ada Pimpinan Ranting Muhammadiyah.
“Di Unismuh Makassar. kami juga memiliki program Pendidikan Ulama Tarjih. Mereka bahkan sering dikirim ke pedalaman membina masyarakat. Jika kepolisian memiliki program pembinaan masyarakat, saya kira muatannya bisa disinergikan dengan program PUT Unismuh Makassar,” tambah Irwan yang juga mantan Rektor Unismuh Makassar. (win)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama