Maharida, Ceria Setiap Saat


SELALU CERIA. Wajahnya lebih mudah dilihat pada saat ada acara-acara seremoni di Kampus Unismuh Makassar, karena ia sering tampil sebagai pembawa acara alias MC. Salah satu ciri khas perempuan bernama Maharida ini yaitu selalu ceria setiap saat, apalagi kalau sedang menjadi MC. 




-----
PEDOMAN KARYA
Selasa, 07 Maret 2017


Maharida, Ceria Setiap Saat


            Wajahnya lebih mudah dilihat pada saat ada acara-acara seremoni di Kampus Unismuh Makassar, karena ia sering tampil sebagai pembawa acara alias MC (katanya sich MC itu singkatan dari Master of Ceremony).
            Salah satu ciri khas perempuan bernama Maharida ini yaitu selalu ceria setiap saat, apalagi kalau sedang menjadi MC (pastimi, masak mau cemberut atau menangis, ha..ha..ha..). Ceria tentu saja identik dengan senyum dan senyum itulah yang selalu jadi pemanis saat ia memandu acara (gula kapang, ha..ha..ha..).
            Hampir lupa, sebagai MC, ia sering “berpasangan” dengan Samsul Rizal (Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis). Pasangan ini saya sebut “duet maut”, karena mereka begitu padu dan mampu menghidupkan suasana saat menjadi pembawa acara.
Ridha–sapaan akrabnya–mungkin pernah menangis saat berada di kampus, tapi saya belum pernah melihatnya menangis. Mungkin ia sembunyi kalau sedang menangis saat bertemu saya, ha..ha..ha..
Bukan cuma saat melihatnya langsung, melihat foto-fotonya di FB pun tak ada yang sedang menangis. Baik yang diunggah langsung oleh Ridha, maupun yang diunggah oleh teman-temannya (mungkin sudah dia pesan: “janganlaloko upload fotoku kalau ada yang sedang menangis”).
Saya belum pernah melihatnya mengajar di kelas (sebagai dosen Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP Unismuh Makassar), tapi saya bayangkan pasti suasana kelas selalu diliputi keceriaan dan tawa hahahihi... (senangnya itu mahasiswa yang diajar oleh Ibu Maharida).
Ciri lain dari seorang Maharida yaitu tubuhnya yang agak “langsing” (takutka bilang kurus, nanti namaraika, ha..ha..ha..), tapi jangan salah, ia “langsing” karena sejak masih berstatus mahasiswa selalu berlatih karate (makanya takutka kasi’ marahki, nanti nakarateka, duh..).
            Selain mengajar, menjadi MC, dan kerap menjadi penerjemah jika ada tamu yang berkunjung dan bertemu Rektor Unismuh), Maharida kini juga mendapat amanah sebagai Ketua Lembaga Bahasa Unismuh Makassar.
Soal amanah barunya itu, saya tidak berani berkomentar apa-apa. Saya hanya bisa mengucapkan: “Selamat melaksanakan amanah dan tugas baru. Semoga sukses!” (win)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama