Profesor Jufri Pernah Jadi Tukang Batu


DEKAN PSIKOLOGI. Selain sudah bergelar Profesor alias Guru Besar, Muhammad Jufri juga kini menjabat Dekan Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (UNM). Sebuah pencapaian yang sungguh tidak bisa dibilang gampang, untuk ukuran dosen bergelar Doktor atau Maha Terpelajar sekalipun.  Namun tidak banyak yang tahu, bahwa pria kelahiran Selayar, 2 Februari 1968, pernah menjadi tukang batu.





------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 14 Maret 2017


Profesor Jufri Pernah Jadi Tukang Batu


            Selain sudah bergelar Profesor alias Guru Besar, Muhammad Jufri juga kini menjabat Dekan Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar (UNM). Sebuah pencapaian yang sungguh tidak bisa dibilang gampang, untuk ukuran dosen bergelar Doktor atau Maha Terpelajar sekalipun.
            Namun tidak banyak yang tahu, bahwa pria kelahiran Selayar, 2 Februari 1968, pernah menjadi tukang batu. Itu terjadi ketika dirinya luntang-lantung di Makassar setelah tidak lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru di IKIP Ujungpandang (sekarang UNM) pada tahun 1986.
            “Saya malu pulang ke Selayar, jadi saya bekerja apa saja yang penting dapat uang. Saya malah pernah jadi tukang batu dan juga pernah bekerja di pabrik tegel,” ungkap Jufri, saat diminta membawakan testimoni alumni pada Acara Silatnas Alumni IKIP – UNM, di Pelataran Lantai I Menara Pinisi Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Jl AP Pettarani, Makassar, Sabtu, 11 Maret 2017.
Selain bekerja serampangan, ia juga menyamar sebagai mahasiswa. Ia rajin masuk kampus dan bergaya seperti mahasiswa lainnya.
“Suatu hari saya bertemu teman sekolah dari Selayar. Dia bilang, eh, kenapako ada di sini. Kau ‘kan tidak lulus? Hati saya sakit sekali waktu itu, tapi kata-kata teman saya itu saya jadikan motivasi. Saya katakan, ini hanya soal waktu,” paparnya.
Tahun akademik 1987/1988, ia kembali mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru dan akhirnya lulus pada jurusan/program studi Bimbingan Konseling IKIP Ujungpandang.
Empat tahun kemudian, saat mengikuti upacara wisuda di Auditorium Lanto Daeng Pasewang Kampus IKIP Ujungpandang, ia melirik ke arah para Guru Besar yang duduk berjejer bersama rektor yang waktu itu dijabat Prof Sjahruddin Kaseng.
“Waktu itu, saya langsung bertekad ingin duduk dan memakai toga Guru Besar seperti mereka. Saya katakan, ini hanya soal waktu,” ungkap Jufri di hadapan belasan ribu hadirin, termasuk Nurdin Halid (alumni IKIP-UNM/Plt Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel), Akbar Faisal, Samsu Niang, Azikin Solthan, Akmal Pasluddin (alumni IKIP-UNM/Anggota DPR RI), dan Rektor UNM Prof Husain Syam.
Ia kemudian terangkat menjadi dosen IKIP Ujungpandang/UNM, lalu melanjutkan kuliah S2 Psikologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta (1999), kemudian mengambil S1 Psikologi di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta (2004), dan selanjutnya S3 Psikologi di UGM Yogyakarta (2006).

“Alhamdulillah, sekarang saya sudah Guru Besar dan mendapat amanah sebagai Dekan Fakultas Psikologi UNM,” kata Jufri yang langsung mendapat tepuk-tangan meriah dari para alumni IKIP-UNM. (asnawin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama