Illustrasi Manusia Melalui Pameran “Rupa Tau”


PAMERAN. Wakil Dekan III FKIP Unismuh Makassar, Muhammad Nurdin (keempat dari kiri) dan dosen seni rupa sekaligus kurator pameran, Muhammad Faisal MRa (ketiga dari kanan), foto bersama lima mahasiswa program studi seni rupa pada pembukaan Pameran Seni Rupa, di Pelataran Auditorium Al-Amien Kampus Unismuh Makassar, Senin, 03 APRIL 2017. (Foto: Irsan A Mappanganro)




---------
Jumat, 07 April 2017


Illustrasi Manusia Melalui Pameran “Rupa Tau”


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Rupa tau secara harfiah berarti manusia, wajah manusia, atau macam-macam manusia. Rupa tau adalah sebuah metafora yang mengillustrasikan keanekaragaman manusia melalui ikhwal kompleksitas pengalamannya.
“Rupa tau senantiasa dimulai dari mengkaji tentang manusia. Rupa tau dalam kaitannya dengan pameran ini, terdapat dua makna ideologis, yaitu keanekaragaman karya senio yang mengangkat manusia atau tubuh sebagai gagasan visual, serta keanekaragaman karya seni rupa yang merupakan refresentasi dari lima tau,” jelas Muhammad Faisal MRa.
Hal itu dijelaskan Faisal kepada wartawan dalam kapasitasnya selaku dosen seni rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, sekaligus sebagai kurator Pameran Seni Rupa dengan tema “Rupa Tau”, kepada wartawan di Makassar, Jumat, 07 April 2017.


Pameran Seni Rupa bertema “Rupa Tau” yang digelar di Auditorium Al-Amien Kampus Unismuh Makassar, Selasa – Kamis, 03-05 April 2017, menampilkan 37 karya seni rupa (lukis, illustrasi, grafis) dari lima mahasiswa Program Studi Seni Rupa, FKIP Unismuh Makassar, yakni Hamsar, Rahman, Ayu Azhario, Hasriati, dan Samsuriamsah.
Sebagai seorang kurator, Faisal mengaku lebih banyak mengarahkan mahasiswa melahirkan karya-karya humanis dan bukan karya-karya anti-sosial sebagaimana banyak dibuat oleh para perupa selama ini.
 “Di akhir perkuliahan, setiap mahasiswa diharapkan sudah menemukan karakternya sebagai seorang perupa dan karakter itulah yang ditampilkan oleh masing-masing mahasiswa pada pameran ini,” jelas Faisal.
Wakil Dekan III FKIP, Drs H Muhammad Nurdin MPd, yang dimintai tanggapannya mengenai pameran tersebut, mengatakan, pameran seni rupa yang diadakan mahasiswa merupakan ajang untuk menampilkan karya-karya seni rupa sebagai talenta-talenta muda dan seniman-seniman muda.
“Pameran ini bukan hanya ajang untuk menampilkan karya-karya seni rupa sebagai seniman muda, melainkan juga dapat berfungsi komersil, siapa tahu ada pengunjung yang tertarik membeli karya-karya adik-adik mahasiswa,” kata Nurdin, seraya menambahkan bahwa pesan lain yang ingin disampaikan pada pameran tersebut yaitu sosok manusia yang pandai (macca), jujur (malempu), dan tegas (magetteng). (zak)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama