Bupati Enrekang Terima Penghargaan Nobel Entrepreneur


PENGHARGAAN. CEO IMB Group, A Idris Manggabarani (kedua dari kanan) menerima penghargaan Nobel Entrepreneur Award 2017 untuk kategori Business, pada acara Wisuda Sarjana XI dan Wisuda Pascasarjana III STIE Nobel Indonesia, di Hotel Clarion, Makassar, Rabu, 17 Mei 2017. 






-----
Jumat, 19 Mei 2017


Bupati Enrekang Terima Penghargaan Nobel Entrepreneur


-       STIE Nobel Makassar Wisuda 205 Alumninya


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Bupati Enrekang, Muslimin Bando, menerima penghargaan Nobel Entrepreneur Award 2017, untuk kategori Government Entrepreneur, pada acara Wisuda Sarjana XI dan Wisuda Pascasarjana III STIE Nobel Indonesia, di Hotel Clarion, Makassar, Rabu, 17 Mei 2017.
Selain Bupati Enrekang, masih ada beberapa orang lainnya yang menerima penghargaan, yaitu A Idris Manggabarani (CEO IMB Group) untuk kategori Business, Herman Heizer (CEO Celebes Research Centre) untuk kategori Young Entrepreneur, serta Mardiana (pemilik usaha jamur di Maros) untuk kategori Social Entrepreneur.
Selain keempat kategori itu, STIE Nobel juga memberikan penghargaan untuk kategori khusus bagi mahasiswa dan alumni STIE Nobel Indonesia.
Selain pemberian penghargaan, juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) antara STIE Nobel dengan Bank Sulselbar. Prosesi wisuda STIE Nobel ditutup dengan kuliah umum yang dibawakan oleh Bupati Enrekang Muslimin Bando.
“Kami telah memberikan yang terbaik bagi segenap civitas akademika, menciptakan lulusan handal dengan kampus berbasis teknologi,” ungkap Ketua STIE Nobel Dr H Mashur Razak.
Pada tahun ini, katanya, STIE Nobel Indonesia Makassar mewisuda 205 alumninya, terdiri atas 114 orang program studi sarjana Manajemen, 42 orang program studi Akuntansi, serta 49 orang program pascasarjana Magister Manajemen.
Secara keseluruhan, lanjut Mashur, STIE Nobel telah menghasilkan 946 alumni, terdiri atas 856 alumni program sarjana (S1), dan 92 alumni S2.
 “Ini menunjukkan adanya sinergitas yang baik antara yayasan dengan pimpinan perguruan tinggi,” kata Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Andi Niartiningsih. (ria)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama