Mantan Menteri Tobat Merokok Sebelum Meninggal


TOBAT MEROKOK. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr Anwar Abbas, memberikan sambutan pada acara Launching Kawasan Bebas Rokok (KBR), di Pelataran Parkir Kampus Unismuh Makassar, Sabtu pagi, 13 Mei 2017. (Foto: Nuryadi)






---------
Senin, 15 Mei 2017


Mantan Menteri Tobat Merokok Sebelum Meninggal


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Ada seorang mantan menteri dan bergelar profesor doktor yang merupakan perokok berat. Di usia senja, ia bertobat merokok, berhenti total merokok, karena ia menyadari betapa rokok membuat hidupnya sangat sengsara. Tiga bulan setelah menyatakan diri “bertobat merokok”, sang profesor doktor meninggal dunia dalam usia lebih dari 70 tahun.
“Saya tidak tega menyebut namanya, meskipun beliau mengatakan sebutkan saja dan sampaikan kepada semua orang untuk menjadi bahan pelajaran,” ungkap Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr Anwar Abbas, saat memberikan sambutan pada acara Launching Kawasan Bebas Rokok (KBR), di Pelataran Parkir Kampus Unismuh Makassar, Sabtu pagi, 13 Mei 2017.
Sang mantan menteri yang bergelar profesor doktor itu, katanya, mengaku sangat sedih, karena di hari tuanya, tak seorang pun di antara cucu-cucunya yang mau mendekat kepadanya.
“Beliau bilang, soal penyakit saya, sudahlah, itu memang kesalahan masa lalu saya. Yang membuat saya sangat sedih, katanya, karena tidak ada seorang pun cucu saya yang mau mendekat, padahal saya mau peluk mereka. Cucu saya bilang, mulut mbah bau,” papar Anwar, yang sehari-hari dosen Ekonomi Islam pada Fakultas Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga mantan Bendahara Umum PP Muhammadiyah, mengaku salut atas keberanian Ketua BPH Unismuh Makassar HM Syaiful Saleh, dan Rektor Unismuh Abdul Rahman Rahim, menjadikan Unismuh Makassar sebagai kawasan bebas rokok.
“Mudah-mudahan kampus Unismuh Makassar mendapat ridha dari Allah SWT,” kata Anwar.
Launching Unismuh Makassar Kawasan Bebas Rokok, ditandai dengan Penandatanganan Pakta Integritas Kawasan Bebas Rokok Universitas Muhammadiyah pada kain putih berukuran panjang 20 meter dan tinggi 2,4 meter.

Acara tersebut dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Prof Ambo Asse, para Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Sulsel, para Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Sulsel, serta ratusan dosen dan mahasiswa Unismuh Makassar dan sejumlah undangan lainnya. (win)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama