Banyak Dosen Unismuh Belum Punya Pangkat Akademik


BESAR. Unismuh Makassar tergolong salah satu perguruan tinggi besar di kawasan timur Indonesia. Jumlah mahasiswanya berkisar 30 ribu orang dan jumlah dosennya berkisar 600 orang. Sayangnya, kebesaran itu sedikit terganggu dengan kenyataan bahwa dari 600 dosen yang ada saat ini, masih ada sekitar 150 dosen yang belum mempunyai pangkat akademik. Inzet: Abdul Rakhim Nanda. (ist)




-----
Jumat, 16 Juni 2017


Banyak Dosen Unismuh Belum Punya Pangkat Akademik


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar tergolong salah satu perguruan tinggi besar di kawasan timur Indonesia. Jumlah mahasiswanya berkisar 30 ribu orang dan jumlah dosennya berkisar 600 orang.
Sayangnya, kebesaran itu sedikit terganggu dengan kenyataan bahwa dari 600 dosen yang ada saat ini, masih ada sekitar 150 dosen yang belum mempunyai pangkat akademik. Begitu pun dosen yang belum lolos sertifikasi, jumlahnya masih sekitar 150 orang.
Guna membantu para dosen tersebut untuk mendapatkan pangkat akademik dan lolos sertifikasi, Unismuh Makassar akan membentuk Tim Sertifikasi yang bertugas melakukan pendampingan dan pembimbingan kepada para dosen.
“Masih banyak dosen Unismuh (Makassar) yang belum memiliki pangkat akademik. Juga masih banyak dosen Unismuh yang belum lolos sertifikasi. Inilah yang harus dicarikan solusinya. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah membentuk tim pendamping sertifikasi. Tim inilah yang melakukan pembimbingan kepada dosen. Insya Allah dalam waktu dekat ini akan dibentuk tim sertifikasi Unismuh,” kata Wakil Rektor I Unismuh Makassar, Abdul Rakhim Nanda.
Kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis, 15 Juni 2017, mantan Dekan Fakultas Teknik Unismuh Makassar itu mengemukakan, Unismuh memiliki lebih dari 500 dosen, baik dosen Kopertis yang dipekerjakan (DPK) di Unismuh Makassar, maupun dosen tetap yayasan.
“Masih ada sekitar 150 dosen yang belum memiliki pangkat akademik. Begitu pun dosen yang belum lolos sertifikasi, jumlahnya masih sekitar 150 orang. Tentu ini kurang memuaskan,” kata Rakhim.
Baru-baru ini, lanjutnya, dari sekian banyak dosen Unismuh yang mengusulkan sertifikasi, ada sekitar 40 persen yang tidak lolos. Angka tersebut menurut Rakhim, cukup fantastis, apalagi bila dihitung dengan rupiah, maka Unismuh Makassar kehilangan puluhan miliar rupiah dalam setahun.
“Salah satu masalahnya, karena tidak ada tempat bertanya bagi para dosen jika menghadapi masalah di lapangan. Dosen kadang jalan sendiri. Ke kantor Kopertis pun tidak mengetahui dimana harus mendapatkan informasi yang pasti soal sertifikasi. Inilah semua yang mendorong kami untuk segera membentuk Tim Sertifikasi,” ujar Rakhim. (zak)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama