Prof Budu: Didadak Jadi Ustadz


DIDADAK. Wakil Rektor IV Unhas Makassar, Prof Budu, didadak jadi ustadz saat menghadiri acara Syukuran dan Buka Puasa Bersama Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sabtu, 10 Juni 2017. (int)










-------
PEDOMAN KARYA
Minggu, 11 Juni 2017


SIAPA - MENGAPA: 

Prof Budu: Didadak Jadi Ustadz


Menjadi pejabat memang tidak mudah, karena harus banyak “keahlian tambahan” yang dimiliki, antara lain menyanyi atau membawakan ceramah agama. Keahlian tambahan itu diperlukan, karena para pejabat sering didadak untuk menyanyi atau berceramah.
Itulah yang dialami Wakil Rektor IV Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof Budu, saat menghadiri acara Syukuran dan Buka Puasa Bersama Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sabtu, 10 Juni 2017.
“Undangan saya sebenarnya undangan biasa sebagai tamu, tetapi saat dalam perjalanan ke sini, Pak Dekan (Dekan Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar, dr Mahmud Ghaznawie PhD, red) meminta saya sekalian membawakan tauziyah, karena ustadznya berhalangan,” ungkap Budu sambil tersenyum dan juga membuat hadirin tersenyum, termasuk Rektor Unismuh Dr Abdul Rahman Rahim, Wakil Rektor I Abdul Rakhim Nanda, dan Dekan Fakultas Kedokteran Mahmud Ghaznawie.
Meskipun didadak jadi ustadz, Prof Budu ternyata bisa berceramah dengan baik. Mantan Dekan Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar itu bahkan cukup fasih berceramah dengan membahas masalah rezeki.
“Rezeki itu ada empat tingkatan. Tingkatan pertama diberikan kepada semua orang dan semua makhluk di bumi. Tingkatan kedua, tidaklah seorang manusia diberikan rezeki kecuali seperti apa yang telah diupayakan,” tutur Budu.
Tingkatan ketiga, katanya, jika kita mensyukuri rezeki Allah, maka Allah akan menambah rezeki-Nya, tetapi jika kita tidak bersyukur, maka azab Allah sangat pedih.
“Tingkatan keempat, siapa yang beriman dan bertaqwa di antara manusia, maka Allah akan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka,” tambah Budu.

Ah, ternyata Prof Budu bukan sekadar pejabat dan dokter, melainkan juga seorang ustadz betulan. (asnawin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama