Bermain Cabai Itu “Pedis” Pak Wali


PRESIDEN BERULAH. Di Makassar, Presiden Jokowi berulah. Dia membatalkan satu acara yang disiapkan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto. Presiden memilih tebar pesona di Mall Panakkukang, pusat perbelanjaan modern bagi orang kampung. Padahal, Jokowi akan diberikan kejutan. Sebuah gang (lorong) disulap jadi kebun cabai. (Foto: Rahman Pocing)





-------
PEDOMAN KARYA
Jumat, 14 Juli 2017


Bermain Cabai Itu “Pedis” Pak Wali


Di Makassar, Jokowi berulah. Dia membatalkan satu acara yang disiapkan tuan rumah. Jadinya, media sosial riuh rendah. Wartawan media-media online terbelah. Berita-beritanya bikin ketawa-ketawa.
Presiden urung meninjau salah satu tempat yang telah disiapkan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto. Dia memilih tebar pesona di Mal Panakkukang, pusat perbelanjaan modern bagi orang kampung.
Padahal, Jokowi akan diberikan kejutan. Sebuah gang (lorong) disulap jadi kebun cabai. Jangan bayangkan cabainya ditanam di tengah-tengah gang.
Warga yang tinggal di gang melakukan budidaya cabai menggunakan polybag atau pot. Tanaman itu lalu ditempatkan berjejer di pinggir-pinggir gang hingga menyerupai taman-taman bunga.
Kreasi inilah yang ingin dipamerkan Danny Pomanto kepada Jokowi. Bahwa, Danny ingin membuktikan telah sukses menerjemahkan instruksi pemerintah pusat dengan menanam cabai demi menangkal harganya yang pernah melonjak.
Meski banyak yang menuding, kebun cabai itu dibuat dadakan. Caranya, cabainya di tanam di beberapa tempat lalu dimobilisasi di satu tempat yang telah dirancang dikunjungi Jokowi.
Batalnya Jokowi meninjau “taman cabai” milik Danny, mungkin salah satunya disebabkan oleh hal itu. Bahwa, Jokowi memang tipe presiden yang beda dengan sebelum-sebelumnya.
Satu hal yang kadang luput dipahami orang tentang Jokowi, yakni dia penyuka hal-hal yang aktual. Lelaki berpostur ceking ini bila berkunjung ke daerah, ingin tampil dengan unsur-unsur kebaruan tanpa embel-embel seremonial.
Jokowi paham bahwa kegiatan yang mengatasnamakan kesejahteraan, rawan dijadikan naskah sandiwara. Walaupun sebetulnya, Jokowi juga kerap melakukan hal serupa.
Inilah yang tidak ditangkap dengan baik saat mencantumkan agenda kunjungan Jokowi. Dia lebih bergairah bermain di tinggkat mall ketimbang turun ke level gang.
Mungkin beda kalau Jokowi diarahkan meninjau apartemen lorong (aparong). Bagaimana dengan program ini? Sudah berapa apartemen lorong yang telah berdiri?
Atau Jokowi sekalian diajak jalan-jalan ke proyek reklamasi CPI dan pengerukan pasir di Galesong (Takalar), supaya Kepala Negara melihat langsung bahwa Makassar, Sulawesi Selatan, siap jadi pusat pemerintahan baru Indonesia.
Toh, isu cabai bagi Jokowi sebenarnya sudah lama selesai. Dia sudah teriak-teriak sejak Januari lalu. Masa, sampai Juli, soal itu terus yang harus diurus, he..he..he.. Jadi, kebun cabai di lorong tidak lagi seksi diperagakan.
Bermain cabai itu “pedis” Pak Wali..!!!

Rahman Pocing

(Warga Makassar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama