Sukses Memimpin Bantaeng, NA Harus “Naik Kelas”


DISKUSI PUBLIK. Diskusi Publik dengan tema “Membangun Demokrasi Lokal dan Pemerintah Daerah Bersih dari Korupsi”, di Anjungan Pantai Seruni, Bantaeng, Sabtu malam, 13 Agustus 2017, dipandu presenter TV nasional, Yohana Margaretha, dan menghadirkan tiga pembicara, yakni KPPOD Robert Endy Jaweng, Bupati Bantaeng Prof Nurdin Abdullah, serta Wakil Koordinator ICW Ade Irawan. (Foto: Akhmad Marmin)




--------
Senin, 14 Agustus 2017


Sukses Memimpin Bantaeng, NA Harus “Naik Kelas”


BANTAENG, (PEDOMAN KARYA). Bantaeng sebenarnya tergolong daerah kecil dan kurang dikenal. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)-nya pun tergolong kecil dibandingkan daerah-daerah lain di Sulawesi Selatan.
Namun di bawah kepemimpinan Prof Nurdin Abdullah (NA) sebagai bupati selama dua periode berturut-turut, Bantaeng kini menjadi cukup dikenal di tingkat nasional berkat berbagai perubahan, kemajuan, dan prestasi yang dicapai.
Perubahan dan kemajuan yang dicapai itu juga termasuk dalam hal pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pengelolaan pemerintahan yang bebas dari korupsi. Karena itulah, setelah sukses membangun Bantaeng sebagai bupati selama dua periode, Nurdin Abdullah (NA) sudah harus “naik kelas.”
Demikian benang merah Diskusi Publik dengan tema “Membangun Demokrasi Lokal dan Pemerintah Daerah Bersih dari Korupsi”, di Anjungan Pantai Seruni, Bantaeng, Sabtu malam, 13 Agustus 2017.
Diskusi yang dipandu oleh presenter TV nasional, Yohana Margaretha, menghadirkan tiga pembicara, yakni Koordinator Komite Pemantau Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Robert Endy Jaweng, Bupati Bantaeng Prof Nurdin Abdullah, serta Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan.
“Di awal kepemimpinan Prof Nurdin, APBD Bantaeng sangat kecil dibanding kabupaten lain di Sulsel, tapi beliau mampu mengelola dengan baik dan bebas dari korupsi, sehingga pembangunan di Bantaeng dapat terlihat secara kasat mata. Saya kira Prof Nurdin sudah harus naik kelas,” kata Robert Endy Jaweng.
Hal senada diungkapkan Ade Irawan. Dia mengatakan, melihat perubahan dan kemajuan, serta berbagai prestasi yang diraih Bantaeng dalam sepuluh tahun terakhir, maka dapat dipastikan kepemimpin Prof Nurdin Abdullah adalah kepemimpinan yang bersih dari korupsi.
“APBD-nya kecil, tetapi Pemerintah Kabupaten Bantaeng di bawah kendali Prof Nurdin Abdullah, mampu membangun jalanan yang mulus dan membagun rumah sakit yang bagus, dan sebagainya,” kata Ade Irawan.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah juga mengungkapkan bahwa salah satu komitmen yang ia bangun yaitu tiada hari tanpa peningkatan kapasitas, termasuk dengan menyekolahkan pada tingkat lanjut (spesialis), para dokter yang bertugas Puskesmas.

Diskusi publik dihadiri ratusan peserta, termasuk unsur Muspida, pimpinan OPD Organisasi Perangkat Daerah), dan Sekretaris Lembaga Anti Korupsi Laki P45, Andi Sofyan. (Akhmad Marmin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama