Hadapi Revolusi Usaha, Mahasiswa Perlu Dorongan Cerdas


REVOLUSI USAHA. Founder Bosowa, HM Aksa Mahmud (berdiri di depan kelima dari kiri) foto bersama pada pembukaan Forum Mahasiswa Ekonomi dan Pleno Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI), di Balai Sidang 45 Kampus Universitas Bosowa (Unibos) Makassar, Selasa, 26 September 2017. (ist)




--------
Kamis, 28 September 2017


Hadapi Revolusi Usaha, Mahasiswa Perlu Dorongan Cerdas


-       Unibos Makassar Tuan Rumah Forum Mahasiswa Ekonomi dan Pleno ISMEI


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Mahasiswa perlu dorongan untuk cerdas dalam menghadapi revolusi usaha, industri, dan dunia IT yang perkembangannya sangat melesat. Selain itu, mahasiswa harus memiliki kemampuan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, karena dunia usaha kini sudah tidak bisa menghindarkan diri dari pergaulan internasional.
“Tidak akan dicapai pemerataan dalam segi apapun itu jika tidak memiliki basis pengetahuan,” tegas Founder Bosowa, HM Aksa Mahmud, pada Forum Mahasiswa Ekonomi dan Pleno Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI), di Balai Sidang 45 Kampus Universitas Bosowa (Unibos) Makassar, Selasa, 26 September 2017.
Mahasiswa ekonomi seluruh Indonesia, katanya, diharapkan mampu menjadi penggerak perubahan perekonomian dengan melakukan berbagai inovasi, khususnya dalam bidang usaha atau entrepreneurship.
Sebagai orang yang bergerak di bidang ilmu ekonomi, mahasiswa juga harus mampu melakukan pengembangan dalam bidang penelitian-penelitian ekonomi yang dapat digunakan untuk menjawab masalah perekonomian yang berlangsung hingga saat ini.
“Negara yang maju adalah negara yang menghasilkan anak bangsa dengan pendidikan yang baik. Khusus di Makassar, kita memiliki tantangan dengan adanya wilayah yang cukup besar tetapi dana terbatas, sehingga pertumbuhan ekonomi belum terlihat melaju dengan cepat. Di sinilah dituntut mahasiswa ke depan mampu melakukan perubahan,” tantang Aksa.
Mahasiswa pun, lanjutnya, semestinya turut dalam memperhatikan pendidikan, karena dengan pendidikan kita bisa melakukan perubahan.
“Tidak akan dicapai pemerataan dalam segi apapun itu jika tidak memiliki basis pengetahuan,” tegas Aksa.
Tema yang diusung pada pertemuan tersebut yaitu “Pemerataan Pembangunan Daerah Menuju Ekonomi Indonesia yang Berkeadilan.”

Forum Mahasiswa Ekonomi dan Pleno Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) diikuti 300 peserta dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia, antara lain Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Universitas Haluoleo, Universitas Khairun Maluku, Universitas Bhayangkara Surabaya, Universitas Pasundan Bandung, UPRI Makassar, Universitas Fajar, Universitas Negeri Gorontalo, STIE Amkop, Universitas Kanjuruhan Malang, dan tentu juga mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa Makassar. (ima)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama