Ponsel Jangan Hanya Dipakai Bikin Status Galau


JAMBORE JURNALISTIK. Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria, membuka Jambore Jurnalistik III, di Lapangan Bacari, Desa Palambara’e, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Kamis, 19 Oktober 2017. (Andi Ayatullah/Humas Pemkab Bulukumba)




---------
Selasa, 24 Oktober 2017


Ponsel Jangan Hanya Dipakai Bikin Status Galau


-       Ratusan Pelajar Bulukumba Ramaikan Jambore Jurnalistik III


BULUKUMBA, (PEDOMAN KARYA). Para pelajar umumnya sudah memiliki telepon seluler (Ponsel) yang sangat banyak manfaatnya jika digunakan untuk hal-hal positif, misalnya untuk mencari informasi atau membaca ilmu pengetahuan melalui jaringan internet.
“Anak-anak muda kita saat ini, rata-rata memiliki handphone pintar, tetapi handphone pintarnya jangan hanya dipakai bikin status galau. Handphone pintar seharusnya digunakan untuk mencari atau membaca ilmu dan pengetahuan melalui internet,” kata Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria. 
Memberikan kata sambutan pada upacara pembukaan Jambore Jurnalistik III, di Lapangan Bacari, Desa Palambara’e, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Kamis, 19 Oktober 2017, Tomy mengatakan, membuat status galau di media sosial, mengakibatkan kita lebih banyak mendapatkan informasi-informasi negatif.
“Padahal, kita percaya masih banyak prestasi-prestasi yang telah dicapai oleh sekolah-sekolah dan para pelajar, tetapi tidak terpublikasi dengan baik, karena para siswanya belum memiliki budaya literasi seperti itu,” ungkap Tomy.
Dia berharap anak-anak muda Bulukumba menjadi generasi muda yang selalu berbagi inspirasi, bukan berbagi antipati.
“Sesama pelajar harus saling berbagi inspirasi dengan memperlihatkan karya-karya terbaiknya, salah satunya di bidang jurnalistik,” kata Tomy yang saat sambutan masih menggunakan busana adat Kajang setelah memimpin Upacara HUT Sulawesi Selatan ke-348 Tingkat Kabupaten Bulukumba, di Halaman Kantor Bupati Bulukumba.
Wakil Bupati Bulukumba mengaku memiliki kebahagiaan tersendiri, karena ada sekitar 720 siswa siswi berkumpul dan berkemah di Lapangan bacari untuk saling belajar, yang pada akhirnya akan melahirkan generasi yang melek baca, serta mampu menulis hal-hal yang positif dan inspiratif bagi orang lain.
Dirinya juga mengapresiasi upaya Harian Radar Selatan yang telah menginisiasi Jambore Jurnalistik yang sudah memasuki tahun ke-3 yang pada dasarnya bertujuan untuk mengangkat derajat peradaban masyarakat Bulukumba, dan terutama mempersiapkan anak-anak muda untuk menyambut tantangan-tantangan masa depan yang semakin menantang dan dinamis.

Diikuti 30 Sekolah

Ketua Panitia Jambore Jurnalistik III, Rahmat Fajar, mengatakan, Jambore Jurnalistik III yang mengusung tema “Peran Pelajar dalam Membangun Demokrasi”, melibatkan pelajar ratusan pelajar dari 30 sekolah, terdiri atas 16 SMA dan 14 SMP se-Kabupaten Bulukumba.
Tema Jambore Jurnalistik III sejalan dengan adanya momentum politik yang akan dilaksanakan pada tahun 2018, yakni Pilkada serentak Gubernur Sulsel serta Bupati dan Walikota di beberapa daerah se-Sulsel.
“Harapan kita, siswa sebagai pemilih pemula, bisa lebih kritis dalam memilih calon pemimpin nantinya. Kami ingin menyadarkan bahwa terlibat dalam pesta demokrasi itu adalah upaya membangun daerah,” kata Rahmat.
Hal senada dikemukakan Pimpinan Redaksi Harian Radar Selatan, Sunarti Sain, dengan menambahkan bahwa kegiatan Jambore Jurnalistik itu merupakan upaya untuk memberikan pemahaman demokrasi kepada para siswa sebagai pemilih pemula untuk membangun gerakan anti politik uang, sehingga mereka mengambil peran penting dalam pesta demokrasi.
“Kami sejak awal berkomitmen membangun gerakan literasi di Bulukumba. Ada harapan untuk gerakan literasi kita mulai dari sini, karena kegiatan Jambore Jurnalistik seperti ini hanya ada di Bulukumba. Dengan buku kita bisa menjadi apa saja. Dengan buku kita mampu menciptakan masa depan yang lebih baik,” kata Ibu Una’, sapaan akrab Sunarti Sain. (ulla)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama