Unismuh Paling Mendekati Akreditasi A


AKREDITASI A. Wakil Ketua Majelis Dikti Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Edy Suandi Hamid (paling kanan) didampingi Rektor Unismuh Dr Abdul Rahman Rahim (tengah) dan Wakil Rektor I Unismuh Abdul Rakhim Nanda, memberikan pengarahan pada sebuah pertemuan di Kampus Unismuh Makassar, belum lama ini. (Foto: Nasrullah Rahim/Humas Unismuh Makassar)




--------
Jumat, 20 Oktober 2017


Unismuh Paling Mendekati Akreditasi A


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Dari hampir 200 perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) di Indonesia, ada tiga yang telah mengantongi nilai Akreditasi A secara institusi, yaitu Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Sementara PTM yang belum mengantongi nilai Akreditasi, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar paling mendekati nilai Akreditasi A secara institusi, karena skor akreditasinya sudah 357 dan hanya butuh empat poin lagi untuk mendapatkan nilai Akreditasi A.
“Saya sangat optimis, Unismuh Makassar dapat memperoleh nilai Akreditasi A secara institusi. Sekarang ini Unismuh sudah memiliki skor akreditasi institusi 357 point (B plus), sisa 4 point lagi Unismuh sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan akreditasi institusi A. Saya akan mengawal betul-betul Unismuh ini menuju Akreditasi A,” kata Wakil Ketua Majelis Dikti Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Edy Suandi Hamid.
Berbicara di hadapan Rektor Unismuh Makassar, Dr Abdul Rahman Rahim dan unsur pimpinan Unismuh Makassar, di Kampus Unismuh Makassar, belum lama ini, Edy mengatakan, salah satu syarat menuju Akreditasi A seca ainstitusi yaitu 30 persen prodi yang dibina sudah Terakreditasi A.
Artinya, Unismuh Makassar yang saat ini membina 40 program studi, harus berupaya agar minimal 14 prodi-nya mendapatkan Akreditasi A sebelum pengajuan usulan re-akreditasi institusi.
Edy yang mantan mantan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, mengingatkan bahwa dalam visitasi prodi, hendaknya tim penyusun borang betul-betul mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan.
“Dokumennya harus lengkap dari A sampai Z, sesuai yang tertera dalam borang,” kata Edy yang juga mantan Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI).
Untuk itulah, katanya, Unismuh harus memperbanyak kegiatan yang dapat  menambah point penilaian akreditasi, misalnya kegiatan penelitian, pengabdian pada masyarakat, penulisan jurnal terindeks scopus, maupun jurnal terakreditasi, sarana prasarana dan juga peningkatan kerjasama baik dalam negeri maupun luar negeri tetap dimaksimalkan.
“Untuk meningkatkan kegiatan penelitian, perlu juga ada sinergitas antara dosen tua dengan dosen muda. Dan pihak lembaga harus memberikan support agar ini bisa berjalan sebagaimana diharapkan,” kata Edy, seraya menambahkan bahwa persyaratan lain yang perlu digenjot yaitu penambahan guru besar. (zak)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama