Kalapas Takalar Hindari Wartawan


MENGHINDAR. Kepala Kantor Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Takalar, Darwis H AMd SSos MSi, hingga Jumat sore, 16 maret 2018, masih menghindarkan dirinya untuk bertemu dengan wartawan yang ingin meminta tanggapan atas aksi unjukrasa dan tuntutan yang diajukan mahasiswa, di Kantor Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Takalar, Kamis, 15 Maret 2018. (Foto: Hasdar Sikki/PEDOMAN KARYA)




----------
Jumat, 16 Maret 2018


Kalapas Takalar Hindari Wartawan


TAKALAR, (PEDOMAN KARYA). Kepala Kantor Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Takalar, Darwis H AMd SSos MSi, hingga Jumat sore, 16 maret 2018, masih menghindarkan dirinya untuk bertemu dengan wartawan yang ingin meminta tanggapan atas aksi unjukrasa dan tuntutan yang diajukan mahasiswa, di Kantor Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Takalar, Kamis, 15 Maret 2018.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya (http://www.pedomankarya.co.id/2018/03/lapas-takalar-tempat-peredaran-narkoba.html), puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pelajar Mahasiswa Indonesia (APMI), melakukan aksi unjukrasa, di Kantor Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Takalar, Kamis, 15 Maret 2018.
Mahasiswa mensinyalir Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Takalar menjadi tempat peredaran dan transaksi narkoba. Salah satu buktinya yaitu ketika seorang ibu rumah tangga kedapatan membawa sabu-sabu ke dalam Lapas Kelas II B Takalar. Mereka juga mengemukakan bahwa sesuai informasi yang mereka peroleh, pada periode 2017 hingga Maret 2018, sudah lima kasus serupa yang terjadi.
Sehubungan dengan itulah, mereka mendesak Kepala Kantor Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Takalar, Darwis H AMd SSos MSi, bertanggungjawab dan selanjutnya mengundurkan diri dari jabatannya tersebut.
Pada Kamis sore, wartawan “Pedoman Karya” mencoba menemui Kalapas Takalar, namun para pegawai Lapas Takalar mengatakan pimpinan mereka sedang menghadiri sebuah pertemuan di Makassar.
Salah seorang pegawai Lapas Takalar, H Nai, kepada “Pedoman Karya” mengatakan Kalapas tidak ada dan menyarankan agar datang kembali besok (Jumat, 16 Maret 2018).
Atas saran tersebut, “Pedoman Karya” pun kembali datang ke Kantor Lapas Kelas II B Takalar, untuk menemui Kalapas, Darwis, namun lagi-lagi tidak dapat ditemui, termasuk ketika “Pedoman Karya” ke rumah jabatan Kalapas yang berada di samping Kantor Lapas Takalar.
“Dari mana Pak?” tanya Agus Sali, salah seorang pegawai Lapas Takalar.
“Saya wartawan Pedoman Karya,” jawab “Pedoman Karya” sambil menyerahkan sebuah majalah Pedoman Karya.
“Bapak sedang Rapat Pimpinan, nanti sebentar saya sampaikan,” jelasnya.
Seusai shalat Jumat, “Pedoman Karya” kembali mendatangi Kantor Lapas Takalar dan secara tidak sengaja bertemu dengan Agus Salim yang sedang menstater sepeda motornya untuk pulang kerja karena sudah lepas jaga.
“Kesanamaki’ Pak, saya sudah sampaikan,” kata Agus Salim.
Saat tiba di pintu masuk Kantor Lapas, pintunya dalam keadaan tertutup dan setelah diketuk, seorang petugas membuka dan langsung bertanya, “Dari mana?”
Menjawab pertanyaan tersebut, “Pedoman Karya” kembali memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan bertemu Kalapas, serta menjelaskan bahwa sudah bertemu dan memberi satu eksamplar Majalah Pedoman Karya kepada salah seorang rekan mereka yang bernama Agus Salim.
Mendengar penjelasan kami, petugas tersebut tampak saling memberi kode dengan seorang rekannya, dan kemudian menutup pintu. (hasdar sikki)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama