Jangan Biarkan Kepolisian Sendirian Berantas Hoax
Pedoman Karya
8:19 PM
0
- Bahar Makkutana -
(Warga Luwu Utara)
--------
PEDOMAN KARYA
Selasa,
01 Mei 2018
Jangan Biarkan
Kepolisian Sendirian Berantas Hoax
Senin pagi (30 April 2018), di depan
Bandara Andi Djemma Masamba, Luwu Utara, berjejer beberapa petugas kepolisian
dari Polres Luwu Utara. Mereka tengah mengatur arus lalu lintas. Sebahagian pengendara diberhentikan dan
dimintai surat kelengkapan mengendara. Saya salah satu di antaranya yang diminta
menepi.
“Tabe’, stop dulu Pak. Mohon kesediaan
Bapak membaca teks ini dan kami rekam video,” kata Yusman, salah seorang
anggota Polantas Polres Luwu Utara saat melakukan pengaturan lalu lintas di Jalan
Utama Masamba.
Sebagai pengguna jalan, kami tentu patuh
akan adab-adab berlalu lintas, karena itulah saya bersedia memenuhi membaca teks
yang telah disiapkan,
“Kami masyarakat Luwu Utara menyatakan
menolak Hoax,),.... mendukung Pilkada Damai....” Demikian kurang lebih teks yang
saya ingat.
“Terima kasih Pak, telah bersedia
membacanya. Selamat jalan, hati-hati,” kata petugas tersebut.
Setelah dipersilakan jalan, saya melanjutkan
perjalanan menuju sekolah Taman Kanak-kanan. Puteri saya, Nada, menanyakan apa
pasal sehingga kita ditahan tadi. Sambil mengendara, saya jawab bahwa Pak
Polisi tadi berharap kepada kita agar menyampaikan berita benar dan bermanfaaKepolisian mencermati berita hoax yang
beredar masif di dunia maya, berpotensi merusak budaya dan karakter bangsa,
bahkan bisa meluluhlantakkan NKRI.t.
Mungkin itu salah satu sebabnya sehingga
jajaran kepolisian turun langsung di lapangan mengajak masyarakat, agar
bersama-sama melawan berita bohong (hoax). Berita hoax yang diproduksi secara
sistematis oleh oknum tertentu, ternyata banyak dilirik netizen sebagai bahan
pembenaran sekaligus melegitimasi aksi “perjuangan” produser.
Produser berita hoax melihat kelemahan
masyarakat kita masih nirliterasi, tidak terbiasa konfirmasi atas sebuah
informasi, daya kritisnya juga rendah. Itu sebabnya, berita hoax bisa dianggap
menjadi berita benar apabila dikali seribu. Karena itu, upaya menangkal berita
hoax patut didukung.
Tujuan Berita
Hoax
Ada tujuan tertentu yang
melatarbelakanginya? Menurut Shafiq Pontoh dari Provetic yang ditemui di acara
Nutrischool Media Gathering 2017 di Jakarta, ada lima motivasi seseorang
menciptakan berita hoax.
Ke-5 motivasi atau latar-belakang itu ialah
ideologi, uang, politik, kebencian, dan iseng. Dalam acara itu Shafiq juga
menyampaikan satu fakta bersumber dari tirto.id, bahwa salah satu situs pembuat
hoax yaitu postmetro.co, yang kini telah diblokir pemerintah, bisa meraup penghasilan
sebesar 25-30 juta rupiah sebulan.
Soal dampak yang ditimbulkan dari
peredaran berita hoax itu, tergantung pada jenis tema berita itu sendiri.
Di Indonesia, menurut survei yang
diadakan oleh Mastel, jenis hoax bermuatan sosial politik menempati urutan
tertinggi dengan persentase 91.8%. Disusul hoax dengan isu SARA 88,6%, hoax
kesehatan 41,2%, hoax makanan dan minuman 32,6%, kemudian hoax penipuan
keuangan 24,5%, dan hoax-hoax lain seputar Iptek, berita duka, candaan, bencana
alam, dan lalu lintas.
Nah, jangan sampai kita turut menyumbang
peredaran berita hoax. Tentang apa pun itu. Tahan diri untuk tidak mudah
membagikan berita sebelum mengecek kebenarannya. Tak ingin menjadi kepanjangan
tangan para pelaku hoax yang tidak bertanggung jawab, kan? Sementara orang lain
tanpa sadar menerima kebohongan, pelaku hoax mendapat keuntungan.
Ciri Berita Hoax
Ada baiknya, sebelum Anda membagikan
suatu berita, apakah di media sosial, platform chatting, atau di mana pun itu,
selalu cek kebenarannya, terutama yang terkait isu-isu sensitif, seperti
politik, SARA, dan kesehatan. Berikut ini tips dari Shafiq Pontoh untuk
mengenali suatu berita apakah benar atau hoax.
Perhatikan
Judul.
Apakah judul dari berita itu mengandung muatan provokatif yang membuat hati langsung
ingin membenci orang atau kelompok lain? Jika Anda curiga atau belum yakin,
sempatkan untuk crosscheck dengan media lain. Mengenai judul, biasanya berita
hoax diberi judul bombastis padahal kontennya memuat kebohongan.
Perhatikan
Sumber Berita. Apakah
situs yang menyampaikan berita itu kredibel dan terverifikasi? Atau situs
abal-abal yang tidak jelas? Selalu pertanyakan hal ini setiap kali mengakses
suatu informasi. Biasanya situs abal-abal memiliki karakteristik nama yang
mengundang kecurigaan.
Waspada
Informasi “Copas dari Grup Sebelah”. Jika dalam informasi itu menyebut suatu
kejadian, ajukan pertanyaan di mana kejadiannya? Siapa yang terlibat? Pastikan
nama subjek. Lokasi harus jelas. Jika memungkinkan tanyakan siapa yang pertama
kali menyebarkannya agar Anda dapat mengecek faktanya. Jika aspek-aspek ini
tidak dapat terjawab dengan jelas, sebaiknya tahan jempol Anda untuk membagikan
daripada terlibat sebagai penyebar hoax.
Jangan
Terkecoh dengan Foto Yang Tertera pada Suatu Berita. Rumusnya
ajukan pertanyaan ini saat membaca: Apakah foto yang tertera adalah benar tokoh
yang diceritakan di badan berita? Pada suatu kasus, ditemukan berita hoax
dimana pembuatnya mencantumkan foto yang sama sekali tidak sinkron dengan isi
konten, namun diolah sedemikian rupa sehingga seolah-olah berita itu
menceritakan sosok pada foto.
Menurut Shafiq, berdasarkan tingkat
rekayasanya, hoax dibedakan menjadi dua. Pertama, hoax yang mudah
diklarifikasi; berisi konten berita fiktif, menyebar fitnah, mudah dicari bantahannya,
biasanya terdapat pada situs clickbait. Kedua, hoax yang sulit diklarifikasi;
menggabungkan fakta dan fiksi, direkayasa oleh tim dengan kemampuan tinggi.
Bergabung
dengan Fanpage dan Diskusi Anti Hoax. Di Indonesia terdapat komunitas yang
memiliki misi memerangi peredaran berita hoax. Di antaranya: Indonesia Hoax
Busters, Masyarakat Anti Hoax Indonesia, Turn Back Hoax, Forum Anti Fitnah,
Hasut, dan Hoax.
Siang tadi (Senin siang), seusai
menjemput anak TK tersebut, Nada bercerita tentang kejadian di sekolah.
“Ayah, ada teman sekolahku namanya
*ufi*h itu sekke’ sekali, tidak mau berbagi, itu kata temanku,” katanya.
Dalam hati saya, ini pasti HOAX. Jangan
langsung dipercaya begitu saja. Itu pesan saya buat dia. Sama-sama ki’ berantas
hoax agar kampung jadi baldatun thayyibatun.
Hidup Polri. Bravo Polres Luwu Utara.
Bahar Makkutana
(Warga
Luwu Utara)
No comments