Demokrasi Rantasa', Demokrasi Sadis


"Gampanna itu kodong paslon (pasangan calon) walikota atau paslon bupati yang sudah ditetapkan sebagai peserta Pilkada, dicoret dan dibatalkan pencalonanna," kata Daeng Nappa' kepada Daeng Tompo' saat ngopi pagi di teras rumah Daeng Tompo '.




---
PEDOMAN KARYA
Jumat, 11 Mei 2018


Demokrasi Rantasa', Demokrasi Sadis 


(Obrolan Daeng Tompo' dan Daeng Nappa')
...
"Gampanna itu kodong paslon (pasangan calon) walikota atau paslon bupati yang sudah ditetapkan sebagai peserta Pilkada, dicoret dan dibatalkan pencalonanna," kata Daeng Nappa' kepada Daeng Tompo' saat ngopi pagi di teras rumah Daeng Tompo '.

"Inimi hebatna sekarang demokrasita'," kata Daeng Tompo'.

"Demokrasi apa itu? Demokrasi rantasa', demokrasi sadis," ujar Daeng Nappa'.

"Hebat juga tawwa KPU, diatongji yang tetapkangi paslon, dia lagi yang batalkangi," kata Daeng Tompo'.

"Tidak kutau'mi kurasa apa mau kubilang, tapi paslon yang dicoret pasti melawangi itu, dan masyarakat juga pasti banyak yang kecewa," kata Daeng Nappa'.

"Eh, jangan-jangan kita pendukunnaki' juga paslon yang dicoret," tanya Daeng Tompo' sambil tersenyum.

"Kita'' ini kan pengamat politik kelas warkop, jadi bebasjaki' melakukan pengamatan, sekalian menumpahkan kejengkelan," kata Daeng Nappa' sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa.

#SelamatPagi
#Sabtu05Mei2018
#AsnawinAminuddin

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama