SD Sambung Jawa Makassar Selalu Masuk Top 25 Nasional


TOP 25 NASIONAL. Sekolah Dasar (SD) Negeri Kompleks Sambung Jawa Makassar selalu masuk top 25 nasional proyek Dokter Kecil Mahir Gizi (DKMG) yang diadakan oleh salah satu perusahaan susu nasional berkantor pusat di Jakarta. (Foto: Rusdin Tompo)





--------
Ahad, 13 Mei 2018



DOKTER KECIL MAHIR GIZI:
-------------------------------------------

SD Sambung Jawa Makassar Selalu Masuk Top 25 Nasional


-          Dari 600-an SD se-Indonesia yang Ikut Proyek Proyek DKMG
-          Tim Verifikasi Berkunjung ke SD Kompleks Sambung Jawa


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Sekolah Dasar (SD) Negeri Kompleks Sambung Jawa Makassar selalu masuk top 25 nasional proyek Dokter Kecil Mahir Gizi (DKMG) yang diadakan oleh salah satu perusahaan susu nasional berkantor pusat di Jakarta.
“Sejauh ini, SDN Kompleks Sambung Jawa selalu masuk top 25 nasional, padahal, jumlah sekolah secara keseluruhan yang ikut dalam proyek ini lebih dari 600-an sekolah se-Indonesia,” ungkap Iqbal Raymond, Co-fasilitator DKMG batch 1.
Hal itu dia kemukakan saat bersama-sama Inten Kusumawardhani (Fasilitator Region Sulaweso di Jakarta) sebagai tim verifikasi, melakukan kunjungan atau visitasi ke SDN Kompleks Sambung Jawa, di Jalan Baji Gau 1, Makassar, Sabtu, 12 Mei 2018.
Raymond menambahkan, tidak semua kota mendapat kunjungan seperti yang mereka lakukan di SDN Kompleks Sambung Jawa. Di Makassar, ada 5 sekolah yang didatangi dari 11 sekolah yang ikut dalam proyek.
“Tujuan kunjungan ini merupakan visit akhir dari kegiatan DKMG 2018 batch 1, sekaligus verifikasi lapangan untuk melihat langsung apa yang dilakukan oleh setiap sekolah,” jelas Inten Kusumawardhani.
Saat tiba di SDN Kompleks Sambung Jawa, Inten Kusumawardhani dan Iqbal Raymond langsung disambut dengan berbagai atraksi kesenian, seperti tari paddupa,  pembacaan puisi berjudul dokter kecil karya Rusdin Tompo, lagu daerah Bugis dan Toraja, serta drum band.
Para Dokter Kecil Mahir Gizi dan murid-murid SDN Kompleks Sambung Jawa juga menyanyikan lagu KoSamJa sebagai wujud kebanggan mereka pada sekolahnya, dan lagu 10 Tanda Anak Bergizi Baik.
Inten menjelaskan, DKMG merupakan program CSR dari sebuah perusahaan susu yang kegiatannya digelar dua kali dalam setahun. Melalui program ini anak-anak yang tergabung dalam Dokter Kecil mensosialisasikan 10 Tanda Anak Bergizi Baik, meliputi (1) Tinggi dan berat badan sesuai umur, (2) Postur tegap, (3) Tubuh kuat dan kencang, (4) Kulit sehat, (5) Mata jernih, (6) Rambut berkilau, (7) Tanggap dan ceria, (8) Tidur nyenyak, (9) Nafsu makan baik, dan (10) Buang air besar teratur.

Puluhan Dokter Cilik

 Kepala SDN Kompleks Sambung Jawa, Fahmawati SPd, pada kesempatan itu mengatakan, tahun ini merupakan keikutsertaannya yang ketiga di mana dari tahun ke tahun ada pengalaman baru.
Dia berharap program yang sarat muatan pendidikan soal gizi dan gaya hidup sehat ini terus berkesinambungan.
“Disadari bahwa selama ini  sekolah lebih fokus pada aspek kognisi, lupa bahwa aspek gizi akan ikut menentukan keberhasilan pembelajaran di sekolah,” ungkap Fahmawati yang sekolahnya merupakan Sekolah Ramah Anak (SRA).
Program Dokter Kecil ini merupakan pelaksanaan hak partisipasi anak. SDN Kompleks Sambung Jawa telah melatih 65 Dokter Cilik alias Dokcil, di mana masing-masing Dokcil menjangkau lima orang.
Guru pendamping DKMG SDN Kompleks Sambung Jawa, Nuraeni Paduai SPd, mengungkapkan bahwa anak-anak DKMG sudah melakukan sosialisasi dan diseminasi 10 Tanda Anak Bergizi Baik di sekolah-sekolah yang berada dalam gugusnya.
Ada 5 sekolah yang didatangi, yakni SD Tanggul Patompo 1, SD Tanggul Patompo 2, SD Sambung Jawa 1, SD Sambung Jawa 3, serta SD Kapota Yudha.
Program ini akan berakhir pada Mei 2018 dan nantinya dipilih dua sekolah dari Region Sulawesi untuk dinilai pada level nasional.
Ada beberapa indikator yang digunakan dalam menilai program DKMG ini, yaitu aspek orisinalitas inovasi yang dilakukan, aspek kemampuan mengedukasi warga sekolah dan lingkungan sekitar, serta aspek jaminan atas keberkelanjutan program.
Bila berhasil, kata Nuraeni, sekolah-sekolah yang ikut dalam program akan mendapat penghargaan, dalam beberapa kategori, yakni kategori sekolah terinovatif, sekolah teraktif, kategori duta perubahan yang ditujukan kepada anak atau siswa, dan kategori guru pendamping terbaik. (din/win)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama