Tim PPDM Universitas Bosowa Bimbing Petani di Bantaeng


Tim Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Universitas Bosowa (Unibos) Makassar yang diketuai oleh Prof A Muhibuddin, bersama Ir Jeferson Boling MP, dan Fatmawati STP MPd, melakukan pembimbingan kelompok tani di kawasan puncak Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng, Selasa, 24 Juli 2018. (ist)




------
Rabu, 25 Juli 2018


Tim PPDM Universitas Bosowa Bimbing Petani di Bantaeng


BANTAENG, (PEDOMAN KARYA). Tim Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Universitas Bosowa (Unibos) Makassar yang diketuai oleh Prof A Muhibuddin, bersama Ir Jeferson Boling MP, dan Fatmawati STP MPd, melakukan pembimbingan kelompok tani di kawasan puncak Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng, Selasa, 24 Juli 2018.
Pembimbingan yang dilakukan untuk memberikan kontribusi dalam memberdayakan petani kentang di daerah ini juga dilakukan sebagai upaya meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
Para petani yang tergabung dalam beberapa Kelompok Tani (Poktan) di Kecamatan Ulu Ere (yang merupakan salah satu primadona kawasan agrowisata di  Sulawesi Selatan), dibimbing dalam sistem budidaya kentang sekaligus manajemennya.
Prof Muhibuddin berharap kegiatan ini dapat memberdayakan kelompok tani, sehingga dapat mandiri dengan inovasi  teknologi budidaya pertanian dan sistem pengelolaannya.
“Kami melakukan pembinaan mulai teknik pembibitan kentang, teknik pengendalian terpadu untuk hama dan penyakit tanaman, teknik pemanfaatan dan pembuatan pupuk organik, teknik budidaya kentang, perbaikan manajemen, juga pengembangan usaha industri rumah tangga berbahan baku kentang, seperti donat kentang, kripik kentang, dan lainnya,” kata Muhibuddin yang sehari-hari adalah dosen Fakultas Pertanian Unibos.

Salah satu permasalahan prioritas bagi kelompok tani Kecamatan Ulu Ere, katanya, yaitu teknologi produksi pengembangan dan sistem manajemen kentang yang masih kurang dipahami.
 “Permasalahan lain yaitu tingginya penggunaan pupuk kimia, pestisida, dan herbisida untuk menanggulangi serangan hama dan penyakit tanaman untuk meningkatkan produksi, masih perlunya peningkatan produksi dan produktivitas kentang di wilayah ini, tingginya serangan hama dan penyakit kentang,” tutur Muhibuddin.
Sedangkan dari aspek manajemen, katanya, yaitu masih kurang dalam distribusi benih yang tidak jelas sumbernya, sehingga kelompok tani tidak mengetahui asal usul sumber benih untuk penanamannya.
“Juga ketersediaan benih yang tidak tepat, baik dari sisi jumlah, kualitas, ketepatan waktu distribusi, harga yang bersaing, pelayanan yang lambat, keterampilan pengolahan hasil kentang oleh Kekompok Tani yang masih kurang,” beber Muhibuddin.
Dalam kegiatan yang mengusung tema “Desa Sentra Kentang Unggul Berbasis Kelompok Tani”, Koordinator Gabungan Kelompok Tani Gapoktan, Jabbar SP, menyampaikan terima kasih atas program PPDM Unibos.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membantu pengembangan kelompok tani kami dan bisa memberikan kemajuan untuk produk kentang yang lebih bernilai jual tinggi,” kata Jabbar. (ima)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama