Ada Akuarium di Dalam Kelas SD Negeri Borong




LOMBA ANTAR-KELAS. Menyambut HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan RI, SD Borong Makassar menggelar Lomba Antar-kelas dalam aspek Keindahan, Kerapian, Kelengkapan Alat Kebersihan, Kerbersihan Kelas, dan Aspek Kerjasama antara guru, orangtua dan siswa. 


-----

PEDOMAN KARYA
Jumat, 17 Agustus 2018


Ada Akuarium di Dalam Kelas SD Negeri Borong


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Kolam ikan di sekolah itu biasa, tapi menjadi unik jika di dalam kelas ada akuarium. Upaya menghadirkan akuarium agar terlihat berbeda itu merupakan bagian dari lomba antarkelas di SD Negeri Borong, Makassar.

Akuarium yang diletakkan di depan kelas itu cukup menarik minat siswa untuk memperhatikannya. Bagaimana tidak. Lewat kaca bening akuarium, murid-murid bisa melihat ikan moli, manfis, koi, mas koki, dan jenis ikan lain berenang lucu.

Akuarium tersebut merupakan sumbangan Pak Taufiq, orangtua dari Muhammad Dzulhasfi, murid kelas 3A, yang kebetulan juga merupakan Ketua Asosiasi Pedagang dan Pengusaha Pasar Hobi Makassar.

Keindahan dan kreativitas kelas merupakan salah satu kriteria penilaian lomba, di samping aspek kerapian kelas, kelengkapan alat kebersihan, kerbersihan kelas dan aspek kerjasama antara guru, orangtua dan siswa.

Bila di kelas yang ditempati secara bergantian oleh kelas 1A-B dan 3A terdapat akuarium, maka di kelas 4A-B ada tempat shalatnya.

Kreativitas, keindahan, dan keunikan juga dihadirkan oleh kelas 6A. Begitu para juri memasuki kelas, mereka langsung disambut yel-yel penuh semangat oleh murid dan guru wali kelas, Hj St Hanidah SPd, yang kompak mengenakan baju berwarna merah. Di kelas ini ada banyak media, alat dan sumber belajar yang informatif dan inspiratif. Kelas ini bahkan punya semacam daftar inventarisasi aset kelas.

Ketika ditanya mengapa ada sendal hotel, sikat  gigi dan odol lengkap dengan nama pemiliknya? Seorang murid menjawab bahwa benda-benda itu diperlukan saat istirahat.

“Kalau keluar main kami biasa jajan. Setelah itu kami perlu sikat gigi biar bersih,” jelas seorang siswa pada tim juri.

Tim juri lomba antarkelas di SD Negeri Borong ini bukan hanya terdiri atas orang dewasa tapi juga anak-anak. Ada Drs H Marzuki (Ketua Komite Sekolah SD Kompleks Borong), juga
Dra Hj Hendriati Sabir MPd (Kepala SDN Borong), serta Rusdin Tompo (aktivis LSM anak). Dari unsur siswa, jurinya juga mempertimbangkan aspek gender, yakni Muhammad Nebu (kelas 5A) dan Ratu Virly (kelas 6A). Kehadiran dua murid ini merupakan perwujudan hak partisipasi anak.

Pak Marzuki, yang juga mantan kepala sekolah dan pengawas ini, menilai positif pelibatan orangtua dalam kegiatan. Apalagi mereka tampak antusias dan serius ikut membenahi kelas. Namun diakui bahwa paguyuban orangtua masih perlu disosialisasikan agar semua orangtua paham manfaatnya bagi penguatan pembelajaran anaknya.

Hal senada dikemukakan oleh Ibu Suryani, orangtua dari Aiman dan Hanifa. Menurutnya, adanya paguyuban membuat akrab orangtua. Dengan begitu orangtua bisa saling berkomunikasi mendiakusikan apa yang mereka bisa kontribusikan bagi sekolah. Sebagaimana ditunjukkan oleh Asqhiya Nur Yasifa, murid kelas 2B, yang ikut beres-beres kelas bersama ibunya.

“Kebersamaan itu yang penting,” imbuh Suryani.

Lomba menata kelas ini merupakan bagian dari lomba dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-73, yang sudah berlangsung sejak beberapa hari. Kepala SD Negeri Borong, Dra Hj Hendriati Sabir MPd dalam perlombaan ini pihak sekolah menyediakan piala bergilir. Sementara hadiah-hadiah lainnya merupakan partisipasi orangtua. (rto)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama