Ibuku Guru PAI


GURU PAI. Anggota DPD RI, A M Iqbal Parewangi (duduk ketiga dari kiri, baju putih) foto bersama sejumlah guru PAN Non-PNS Kabupaten Jeneponto, yang tergabung dalam organisasi Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) se-Sulawesi Selatan, di Makassar, Ahad, 30 September 2018. (ist)





----
PEDOMAN KARYA
Ahad, 30 September 2018

Ibuku Guru PAI


Alhamdulillah.....

Di sela istirah menata lelah, Ahad siang, 30 September 2018, berdering telepon dari Ustadz Muzakkir, seorang guru PAI (Pendidikan Agama Islam) non-PNS dari Jeneponto.

Tanpa terjadwal tanpa janji sebelumnya, jajaran pimpinan Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) se-Sulawesi Selatan meminta waktu untuk menyampaikan aspirasi.

Istirah Ahad siang terkoreksi, alhamdulillah. Lelah harus dikelola secara berbeda. Itu tommi seninya!! Saya ajak istri, 5 menit kemudian dia sudah siap dalam balutan syar'i. Kami bergegas.

Dipandu Ketua AGPAII Sulsel, bergantian Ketua AGPAII Kabupaten/Kota se-Sulsel menyampaikan aspirasi. Banyak aspirasi bernas. Mulai dari batasan umur CPNS, induk guru-guru PAI, hingga harapan agar kesejahteraan guru PAI non-PNS berstandar impassing.

Sambil menyimak dengan seksama setiap butir aspirasi yang mereka sampaikan, saya terus mengingat Ibu saya yang juga seorang guru PAI.

Dari rahim Ibu, kami 10 bersaudara belajar bernafas kemudian berlari menebari permukaan bumi. Hampir persis dengan para guru PAI, yang darinya generasi mengeja nafas alif-ba-ta lalu berlari menebari kehidupan. Dengan dzikir dan fikir, juga ghirah berfastabiqul khaerat.....

Makassar, 30 September 2018

Salam takzim,

A M Iqbal Parewangi
- Anggota DPD RI periode 2014-2019
- Calon Anggota DPD RI periode 2019-2024

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama