RSUD Pinrang Gratiskan Pengobatan Korban Gempa Sulawesi Tengah




Direktur RSUD Lasinrang Pinrang, Makbul Tapa, memerintahkan stafnya untuk mengembalikan dana dari pasien korban gempa Sulteng yang sudah terlanjur dibayarkan saat berobat rawat inap di RSUD Lasinrang Pinrang. (Foto: Thamrin Nawawi)






---
Kamis, 11 Oktober 2018


RSUD Pinrang Gratiskan Pengobatan Korban Gempa Sulawesi Tengah


PINRANG, (PEDOMAN KARYA). Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lasinrang Pinrang mengeluarkan kebijakan menggratiskan pengobatatn bagi para korban gempa dan tsunami Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Bagi mereka yang sudha terlanjur membayar, akan dikembalikan uangnya.

Pengembalian dana pengungsi yang dibayarkan sebagai biaya pengobatan rawat inap pasien di RSUD, dikarenakan kebijakan bahwa pasien pengungsi korban gempa dan tsunami digratiskan dari biaya apapun.

Hal itu dikemukakan oleh Direktur RSUD Lasinrang Pinrang, Makbul Tapa, kepada wartawan di Pinrang, seraya menambahkan bahwa dirinya telah memerintahkan pengembalian dana bagi pasien korban gempa dan tsunami Sulteng yang sudah telanjut membayar saat berobat di RSUD Lasinrang.

“Ini hanya faktor mis-komunikasi. Insya Allah dana mereka akan dikembalikan,” kata Makbul.

Sebelumnya, pihak RSUL memasukkan pasien BPJS asal Palu atas nama Hj Hadayang di kelas III sesuai BPJS-nya, namun pasien menolak dan minta kelas VIP, karena tidak dibiayai BPJS, maka pihak RSUL mendaftarkan sebagai pasien umum dan membayar sesuai ketentuan.

Hajjah Hadayang (45 tahun), warga Palu asal Ammani Pinrang, didiagnosa menderita gangguan empedu dan dirawat beberapa hari di Ruang VIP atas permintaan sendiri dan siap membayar sesuai ketentuan, karena ingin tenang.

Setelah dinyatakan sudah bisa keluar, kasir menyerahkan kwitansi sekitar Rp1,7 juta, dan Hj Hadayang pun membayar dan langsung pulang ke Ammani. Berbagai pihak pun menyoroti pembayaran tersebut di media sosial dan di media massa dengan menonjolkan pemberitaan bahwa pasien korban gempa dan tsunami Palu harus membayar mahal di RSUD Lasinrang Pinrang.

“Sebanyak 35 pasien korban gempa dan tsunami sudah dirawat di sini dan semua gratis, kecuali Hajjah Hadayang karena permintaan sendiri, tetapi kami tetap gratiskan,” tandas Makbul.

Bupati Pinrang Aslan Patonangi pada apel pagi senin, 08 Oktober 2018, di halaman Kantor Bupati Pinrang, mewanti-wanti pihak rumah sakit agar mendahulukan penanganan pasien dan setelah itu barulah mengurus administrasinya. (Thamrin Nawawi)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama