Bohong-bohonganji Itu Barangkali Tes CPNS-ka


“Ada anaknya teman, ikut tes CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) jurusan arsitek. Dua orangji yang lolos berkas dan ada satu kuota yang tersedia, tapi setelah tes dan keluar pengumuman hasil tes, ternyata dua-duanya tidak lulus,” ungkap Daeng Nappa’. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)





----

PEDOMAN KARYA
Sabtu, 10 November 2018


Obrolan Daeng Tompo' dan Daeng Nappa':


Bohong-bohonganji Itu Barangkali Tes CPNS-ka


“Bohong-bohonganji itu barangkali tes CPNS-ka,” kata Daeng Nappa’ dengan nada tanya kepada Daeng Tompo’ saat ngopi malam di teras rumah Daeng Tompo’.

“Kenapaki’ bilang begitu?” Daeng Tompo’ balik bertanya.

“Ada anaknya teman, ikut tes CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) jurusan arsitek. Dua orangji yang lolos berkas dan ada satu kuota yang tersedia, tapi setelah tes dan keluar pengumuman hasil tes, ternyata dua-duanya tidak lulus,” ungkap Daeng Nappa’.

“Kenapa bisa begitu?” tanya Daeng Tompo’.

“Itumi kubilang tadi. Kubilang bohong-bohonganji itu barangkali tes CPNS-ka,” kata Daeng Nappa’.

“Wah, tidak benar itu. Untuk apa diumumkan penerimaan CPNS dan disediakan satu kursi dari jurusan arsitek, tapi ternyata tidak ada yang dinyatakan lulus,” kata Daeng Tompo’ dengan nada gusar.

“Makanya saya tanyakki’,” kata Daeng Nappa’.

“Pasti ada sesuatu ini. Ada yang tidak beres ini. Jangan-jangan banyak yang seperti itu nasibna. Dibuka pendaftaran di berbagai daerah dan dari berbagai jurusan, tapi sebenarnya tidak ada kursi yang disediakan,” kata Daeng Tompo’.

“Betul. Maunaji nakasi’ gembira rakyatka, bilang dibuka pendaftaran CPNS secara serentak di sejumlah daerah, tapi ternyata yang mau diterima sedikit sekaliji, akhirnya mengecewakanji,” timpal Daeng Nappa’.

“Aih, tidak cocok ini,” kata Daeng Tompo’.

Keduanya kemudian terdiam. Tidak ada yang bicara. Mereka larut dalam pikiran masing-masing. (asnawin)

Jumat malam, 09 November 2018

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama