Capekku’ Kurasa Dengar Kata Gaduh


 “Jadi pusingki’ ini karena terlalu banyak kegaduhan?” tanya Daeng Tompo’ sambil tersenyum.

“Pusing sekalika’,” kata Daeng Nappa’.





----

PEDOMAN KARYA
Senin, 12 November 2018

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:


Capekku’ Kurasa Dengar Kata Gaduh


“Capekku’ kurasa mendengar atau membaca kata gaduh,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat jalan-jalan pagi seusai shalat subuh berjamaah di masjid.

“Ka janganmaki’ dengarki,” kata Daeng Tompo’ sambil tertawa.

“Pilpres gaduh. Parpol gaduh. Sekarang, gubernur juga bikin gaduh,” kata Daeng Nappa’.

“Gaduh bagaimana?’ tanya Daeng Tompo’.

“Pilpres gaduh karena tim sukses dan para pendukung masing-masing Capres-cawapres saling serang. Parpol gaduh karena ada kelompok dari parpol pengusung Capres-cawapres A, justru terang-terangan mendukung Capres-cawapres B, belum lagi kegaduhan di internal parpol karena persaingan antar-anggota parpol yang maju sebagai caleg pada dapil yang sama,” papar Daeng Nappa’.

“Terus, apatosseng kegaduhan yang nabikin gubernurta?” tanya Daeng Tompo’.

“Gubernurta’ membentuk tim percepatan pembangunan yang sebagian besar anggotanya adalah akademisi. Tujuannya baik, tapi tim yang dibentuk itu justru bikin gaduhji,’ kata Daeng Nappa’.

“Bikin gaduh bagaimana?” tanya Daeng Tompo’.

“Tim percepatan pembangunan ini mestina kan nalaporkangi temuan dan ide-idena kepada gubernur, tapi mereka justru bicara di media dan seolah-olah nahantamji lagi pak gubernur,” tutur Daeng Nappa’.

 “Jadi pusingki’ ini karena terlalu banyak kegaduhan?” tanya Daeng Tompo’ sambil tersenyum.

“Pusing sekalika’,” kata Daeng Nappa’.

“Singgahmaki’ padeng di rumah dulu, minum kopi dulu, nanti saya suruhki iparta’ juga goreng pisang,” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum. (asnawin)

Senin pagi, 12 November 2018
 



PEDOMAN KARYA
Senin, 12 November 2018

Capekku' Kurasa Dengar Kata Gaduh


(Obrolan Daeng Tompo' dan Daeng Nappa')
...
"Capekku' kurasa dengar kata gaduh," kata Daeng Nappa' kepada Daeng Tompo' saat jalan-jalan pagi seusai shalat subuh berjamaah di masjid.

"Ka janganmaki' dengarki," kata Daeng Tompo' sambil tertawa.

"Pilpres gaduh. Parpol gaduh. Sekarang, gubernur juga bikin gaduh," kata Daeng Nappa'.

"Gaduh bagaimana?" tanya Daeng Tompo'.

"Pilpres gaduh karena tim sukses dan para pendukung masing-masing Capres-cawapres saling serang. Parpol gaduh karena ada kelompok dari parpol pengusung Capres-cawapres A, justru terang-terangan mendukung Capres-cawapres B, belum lagi kegaduhan internal parpol karena persaingan antar-anggota parpol yang maju sebagai caleg pada dapil yang sama," papar Daeng Nappa'.

"Terus, apatosseng kegaduhan yang nabikin gubernurta?" tanya Daeng Tompo'.

"Gubernurta' membentuk tim percepatan pembangunan yang sebagian besar anggotanya adalah akademisi. Tujuannya baik, tapi tim yang dibentuk itu justru bikin gaduhji," kata Daeng Nappa'.

"Bikin gaduh bagaimana?" tanya Daeng Tompo'.

"Tim percepatan pembangunan ini mestina kan nalaporkangi temuan dan ide-idena kepada gubernur, tapi mereka justru bicara di media dan seolah-olah nahantamji lagi pak gubernur," tutur Daeng Nappa'.

 "Jadi pusingki' ini karena terlalu banyak kegaduhan?" tanya Daeng Tompo' sambil tersenyum.

"Pusing sekalika,'," kata Daeng Nappa'.

"Singgahmaki' padeng di rumah dulu, minum kopi dulu, nanti saya suruhki iparta' juga goreng pisang," kata Daeng Tompo' sambil tersenyum.

#SelamatPagi
#Senin12November2018
#AsnawinAminuddin

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama