Jalan Baru Hanya Menambah Kemacetan


Rektor Unibos Prof Saleh Pallu (kedua dari kanan) dan Rektor Institut Teknologi Sumatera Prof Ofyar Z Tamin (kedua dari kiri) berjabat tangan seusai menandatangani perjanjian kerjasama pada acara seminar nasiomal “ Harapan Membangun Transportasi Tol Layang Berkelanjutan di Kota Makassar”, di Balai Sidang 45, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Rabu, 21 November 2018. (ist)




-----

Jumat, 23 November 2018


Jalan Baru Hanya Menambah Kemacetan


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Fakta menunjukkan, dengan membangun jalan baru, itu untuk hanya akan menambah kemacetan. Sebab, jalan baru akan membuat orang lebih tertarik menggunakannya dan memicu pengguna kendaraan pribadi semakin banyak.

“Belum lagi Indonesia termasuk dalam konsumen transportasi yang cukup besar dibanding dengan negara lain, sehingga dalam penggunaan transportasi layang, perlu dipikirkan bukan hanya dari dampak baik tetapi juga estimasi untuk menjadi jalan keluar efisien bagi masalah transportasi di Indonesia, khususnya wilayah Makassar yang saat ini sedang berbenah,” tutur Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang juga Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Ofyar Z Tamin.

Hal itu ia kemukakan saat tampil sebagai pembicara pada Seminar Nasional bertemakan “Meraih Harapan Membangun Transportasi Tol Layang Berkelanjutan di Kota Makassar,” yang diadakan Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) Teknik Sipil Universitas Bosowa (Unibos) Makassar, di Balai Sidang 45, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Rabu, 21 November 2018.

Seminar tersebut dihadiri 500 peserta dari berbagai instansi dan perguruan tinggi, antara lain dari Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Universitas Fajar (Unifa), Universitas Kristen Indonesia (UKI) Paulus, dan Universitas Bosowa (Unibos).

Selain Rektor ITERA Prof Ofyar Z Tamin, panitia juga menampilkan dua pembicara lainnya, yaitu Tenaga Ahli Bidang Jembatan, Ir Lanny Hidayat, MSi, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII Makassar, dan  Ir Miftachul Munir MT.

Rektor Unibos Prof Saleh Pallu, mengatakan, seminar nasional sudah menjadi budaya akademik pada kampus yang dipimpinnya.

“Himpunan Mahasiswa Program Studi memang dianjurkan menggelar seminar nasional, minimal dua kali selama masa jabatan. Kami mendorong mahasiswa untuk memacu diri meningkatkan kualitas ilmu pengetahuannya dengan kegiatan seperti ini. Tentunya kita harapkan output adanya peningkatan proses belajar mengajar dan kedepannya mampu membantu Unibos mewujudkan salah satu pilarnya yaitu mahasiswa yang berwawasan global,” tutur Saleh Pallu.

Penanggungjawab kegiatan Seminar Nasional Dr Natsir Abduh, mengatakan, kemacetan merupakan salah satu tantangan yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Kota Makassar yang kini dikomandoi Mochammad Ramdhan Pomanto sebagai walikota

“Termasuk pembangunan fly over yang diprioritaskan untuk mengurangi dampak kemacetan. Itulah pentingnya kita memahami bagaimana manfaat transportasi tol layang,” ungkap Natsir Abduh.

Acara seminar juga dirangkaikan dengan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Bosowa yang diwakili Rektor Unibos Prof Saleh Pallu, dan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang juga diwakili Rektor ITERA Prof Ofyar Z Tamin. (ima)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama