Nurdin Halid: Alumni UNM Jangan Pelihara Perbedaan



ALUMNI UNM. Nurdin Halid (ketiga dari kiri) dan sejumlah tokoh nasional menghadiri Dialog Akhir Tahun bertajuk Sambung Rasa Alumni IKIP/UNM yang dibingkai tema “Menatar Peran Alumni UNM dalam Pembangunan Manusia Indonesia”, di Ballroom Pinisi Hotel Claro Makassar, Ahad, 30 Desember 2018. (ist)
 



------
Senin, 31 Desember 2018


Nurdin Halid: Alumni UNM Jangan Pelihara Perbedaan

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Sejumlah tokoh nasional menghadiri Dialog Akhir Tahun bertajuk Sambung Rasa Alumni IKIP/UNM yang dibingkai tema “Menatar Peran Alumni UNM dalam Pembangunan Manusia Indonesia”, di Ballroom Pinisi Hotel Claro Makassar, Ahad, 30 Desember 2018.

Tokoh yang hadir antara lain Ketua Harian DPP Partai Golkar yang juga mantan Calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid, Anggota DPR RI Akbar Faisal, Tamsil Linrung, Azikin Solthan, dan Andi Djamaro Dulung. Juga hadir Prof Hafid Abbas, Dr KH Hasan Basri, Bupati Enrekang Muslimin Bando, dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2dikti) Wilayah IX Sulawesi Prof Jasruddin Malago.

Nurdin Halid selaku inisiator dan penyokong acara dialog akhir tahun tersebut berpesan agar alumni IKIP/UNM (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan / Universitas Negeri Makasar) tetap kompak dan tidak memelihara perbedaan.

“Jangan memelihara perbedaan, karena perbedaan akan menjadi penghambat kesuksesan,” kata Nurdin Halid.

Rektor UNM Prof Husain Syam pada kesempatan memberikan kata sambutan menyebut Nurdin Halid memiliki kontribusi besar dalam pembangunan Gedung Sao Panrita di Kampus UNM Parangtambung, Makassar.

Mantan Dekan Fakultas Teknik UNM dua periode juga berpesan agar alumni IKIP/UNM bersatu dan mengakhiri perbedaan atau konflik yang ada selama ini.

Husain Syam selaku Rektor UNM juga mengemukakan bahwa UNM kini menjadi universitas terkemuka di Indonesia dan telah berhasil memperoleh Akreditasi A secara institusi dan juga telah mendapatkan penghargaan SNI Award 2018.

Beberapa keberhasilan atau capaian UNM di kancah dunia perguruan tinggi di Indonesia, kaatanya, tidak terlepas dari peran para tokoh-tokoh alumni IKIP/UNM.

“Saya berharap alumni bisa saling bersinergi terus menerus membangun kampus tercinta kita ini, agar cita-cita world class university bisa kita raih. Alumni kita hebat-hebat, jadi mesti disatukan dalam ikatan supaya perannya lebih terlihat dalam memajukan UNM,” kata Husain.

Prof Anshari, salah seorang alumni IKIP/UNM, mengapresiasi acara dialog ini sebagai ajang pemersatu dari konflik yang telah terjadi.

“Saya berharap acara ini menjadi spirit untuk membangkitkan rasa kebersamaan sesama alumni. Alumni UNM adalat aset emas dalam pembangunan bangsa,” kata Anshari yang Guru Besar Fakultas Bahasa dan Sastra UNM. (met)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama