Valentino Rossi dan PSM



Ya, Jorge Lorenzo memang keluar sebagai juara dunia MotoGP 2015, tetapi para penggemar MotoGP umumnya menganggap Valentino Rossi-lah juara sejati. Valentino Rossi-lah juara di hati. 

Persija akhirnya keluar sebagai Juara Go-jek Liga 1 2018, tapi PSM-lah yang juara sejati. PSM-lah juara di hati.
 



--------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 25 Desember 2018


Lanskap:

Valentino Rossi dan PSM


Oleh: Asnawin Aminuddin

Tiga tahun lalu, Valentino Rossi terpaksa start di posisi paling belakang pada putaran terakhir MotoGP 2015, di Sirkuit Valencia, Spanyol.

Pria ganteng kelahiran Italia, 16 Februari 1979, terpaksa start dari posisi paling belakang karena mendapat hukuman setelah terjadi insiden antara dirinya dengan Marc Marquez pada putaran sebelumnya di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Meskipun start dari posisi buncit, Rossi tetap bersemangat dan penuh percaya diri. Setelah start, ia pun berupaya dan berhasil melewati satu per satu pembalap di depannya.

Aksi heroiknya yang disaksikan puluhan ribu penonton di Sirkuit Valencia dan jutaan pasang mata di mancanegara melalui siaran televisi, langsung mendapat simpati. Penonton pun terus menerus mengelu-elukan dirinya dan sangat berharap Rossi mampu masuk finish pertama atau minimal urutan kedua di belakang Jorge Lorenzo agar keluar sebagai juara dunia MotoGP 2015.

Di akhir lomba, pembalap berjuluk The Doctor itu “hanya” mampu berada pada posisi keempat (setelah melewati 19 pembalap) dan gagal menjadi juara dunia, padahal ia lebih diharapkan jadi juara dunia dibandingkan  Lorenzo.

Ya, Jorge Lorenzo memang keluar sebagai juara dunia MotoGP 2015, tetapi para penggemar MotoGP umumnya menganggap Valentino Rossi-lah juara sejati. Valentino Rossi-lah juara di hati.

Nasib dan simpati yang kurang lebih sama dengan Valentino Rossi tiga tahun lalu itu, juga dialami klub sepakbola PSM (Persatuan Sepakbola Makassar).

Pada Senin petang. 03 Desember 2018, PSM memainkan pertandingan terakhir melawan PSMS Medan, di Stadion Mattoanging, Makassar. Penggemar sepakbola di Tanah Air, umumnya mengharapkan PSM keluar sebagai juara Go-jek Liga 1 2018, meskipun dengan syarat yang agak berat.

Syaratnya yaitu, PSM harus menang atas PSMS Medan, dan Persija Jakarta harus kalah atau seri melawan Mitra Kukar juga pada pertandingan terakhir di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada hari dan jam yang sama, karena Persija unggul satu poin atas PSM pada klasemen sementara.

Para penggemar sepakbola di Tanah Air, umumnya lebih mengharapkan PSM yang keluar sebagai juara kompetisi sepakbola Go-jek Liga 1 2018, karena ada kecurigaan terjadi mafia sepakbola yang berupaya dengan berbagai cara memenangkan Persija Jakarta dan sebaliknya berupaya menggagalkan PSM untuk keluar sebagai juara.

Saat pertandingan berlangsung pada waktu bersamaan dan disiarkan secara langsung oleh dua stasiun televisi berbeda, suasana tegang bercampur ceria pun terjadi pada kedua kubu. Ketegangan kemudian berakhir tapi keceriaan tetap terasa, setelah PSM dan Persija. PSM menang 5-0 atas PSMS, dan Persija menang 2-1 atas Mitra Kukar.

Persija akhirnya keluar sebagai Juara Go-jek Liga 1 2018, tapi PSM-lah yang juara sejati. PSM-lah juara di hati. ***

-----
Keterangan:
- Lanskap ini dimuat pada halaman 37, Majalah PEDOMAN KARYA, edisi Desember 2018

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama