FKIP Unismuh Makassar akan Kirim Mahasiswanya ke Kaltim






KERJA SAMA. Dekan FKIP UMKT Prof Harun (kiri), dan Dekan FKIP Unismuh Makassar Erwin Akib, foto bersama sambil memegang nota kesepahaman yang mereka tandatangani, di Kampus UMKT, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin, 04 Februari 2019. (ist)




--------


Selasa, 05 Februari 2019


FKIP Unismuh Makassar akan Kirim Mahasiswanya ke Kaltim


BULUKUMBA, (PEDOMAN KARYA). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar akan mengirim mahasiswanya melaksanakan Program Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) Nasional di Kalimantan Timur.

Pelaksanaan Program P2K Nasional itu merupakan bagian dari kesepakatan perjanjian kerjasama (MoU) dan Mutual of Agreement (MoA) antara FKIP Unismuh Makassar dengan FKIP Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), di Kampus UMKT, Samarinda, Senin, 04 Februari 2019.

Perjanjian kerjasama ditandatangan Dekan FKIP UMKT Prof Harun SH MH, dan Dekan FKIP Unismuh Makassar Erwin Akib SPd MPD PhD, yang disaksikan ratusan dosen dan mahasiswa FKIP UMKT.

“Kami akan mengirim mahasiswa FKIP Unismuh Makassar untuk melaksanakan P2K Nasional di Kaltim bekerjasama FKIP UMKT,” kata Erwin, kepada wartawan di Makassar, Selasa, 05 Februari 2019.

Selain akan mengirim mahasiswa, FKIP Unismuh dan UMKT juga akan melakukan pertukaran dosen untuk melakukan proses pengajaran, mengikuti seminar bersama, dan melaksanakan publikasi penelitian bersama.

“Ada banyak bentuk kerjasama yang bisa kami laksanakan, termasuk kuliah pakar,” kata Erwin, yang setelah penandatanganan perjanjian kerjasama langsung menjadi pembicara pada Kuliah Pakar, dengan mengangkat tema tentang Peluang Wirausaha bagi Lulusan FKIP.

Dekan FKIP UMKT, Prof Harun, pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya perjanjian kerjasama yang diawali dengan kuliah pakar dengan menghadirkan langsung Dekan FKIP Unismuh Makassar.

“Kegiatan ini akan lebih menambah nilai akademik kedua institusi ketika betul-betul bisa terimplementasi dalam bentuk kerja kerja akademik yang lebih baik,” kata Prof Harun, sebagaimana dikutip Erwin Akib. (zak)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama