Tiba-tiba Presiden Mau Datang Membuka Acara


“Satu hari sebelum acara pembukaan, tiba-tiba presiden yang mau datang membuka acara,” kata Daeng Nappa’.
“Jadi batalki Wapres datang? Bagaimanami balihona? Diganti atau tidak?” tanya Daeng Tompo’. 
“Panitia bilang acara dibuka oleh presiden dan ditutup oleh Wapres,” jelas Daeng Nappa’.



----------

PEDOMAN KARYA
Ahad, 17 Februari 2019


Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:


Tiba-tiba Presiden Mau Datang Membuka Acara


“Mauka’ tanyakki’ ini Daeng Tompo’,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi siang di teras rumah Daeng Tompo’.

“Silakan, yang penting bukan matematika,” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum.

“Bukanji,” kata Daeng Nappa’ juga sambil tersenyum.

“Oke, bertanya’maki’,” ujar Daeng Tompo’.

“Bagaimana perasaanta’, kalau kita’ sebagai Wapres (wakil presiden) yang sudah dijadwalkan membuka acara sebuah organisasi besar dan balihonya sudah dipasang di sejumlah titik strategis,” tutur Daeng Nappa’.

“Terus,” kata Daeng Tompo’.

“Satu hari sebelum acara pembukaan, tiba-tiba presiden yang mau datang membuka acara,” kata Daeng Nappa’.

“Jadi batalki Wapres datang? Bagaimanami balihona? Diganti atau tidak?” tanya Daeng Tompo’.

“Panitia bilang acara dibuka oleh presiden dan ditutup oleh Wapres,” jelas Daeng Nappa’.

“Mamalukanna itu,” kata Daeng Tompo’.

“Memalukan bagaimana?” tanya Daeng Nappa’.

“Itu berarti presiden tidak punya jadwal resmi. Presiden bisa grasa-grusu melakukan apa saja sesuai kehendaknya,” kata Daeng Tompo’.

“Oh, berarti marahki’ ini kalau kita’ sebagai Wapres diperlakukan seperti itu?” tanya Daeng Nappa’ sambil tersenyum.

“Ah, kita’ itu,” ujar Daeng Tompo’ sambil tersenyum pahit. (asnawin)

Ahad, 17 Februari 2019

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama