Apa Benar Suami Ibu Punya Bini Muda?


“Saya tanya, Daeng Sangkala’ dari mana, dia bilang datang makan. Saya tanya dimana makannya, dia bilang di bini muda,” ungkap Bu Rini.
“Aih, matemako’ Sangkala’,” gumam Daeng Bollo.




--------

PEDOMAN KARYA
Senin, 18 Maret 2019


Cerita Humor:


Apa Benar Suami Ibu Punya Bini Muda?


“Bu, saya mau nanya nih,” kata Bu Rini kepada Daeng Bollo.

“Iye’ Bu Rini, bertanya’maki’, asal jangan matematika,” kata Daeng Bollo sambil tersenyum.

“Ah, ibu ini, mana mungkin saya bertanya soal matematika,” ujar Bu Rini juga sambil tersenyum.

“Iye’, bercandaja’ Bu Rini. Iye’, apa yang mau kita tanyakan?” tanya Daeng Bollo masih sambil tersenyum.

“Saya kan tetangga baru di sini, jadi belum banyak tahu tentang kehidupan keluarga Daeng Bollo,” tutur Bu Rini.

“Iye’ bu’, bertanya’maki’,” kata Daeng Bollo.

“Tapi mohon maaf bu, jangan tersinggung yah?” kata Bu Rini.

“Kenapaka’ mau tersinggung, apakah yang Ibu Rini mau tanyakan,” tanya Daeng Bollo.

“Anu bu’, apa benar suami ibu punya bini muda?” tanya Bu Rini.

“Kenapaki’ bertanya begitu? Adakah kita’ liat perempuan muda yang nabonceng suamiku?” tanya Daeng Bollo.

“Bukan bu,” jawab Bu Rini.

“Jadi apaji padeng maksudta’?” tanya Daeng Bollo.

“Tadi siang saya ketemu Daeng Sangkala’, suami ibu,” ungkap Bu Rini.

“Dimanaki’ ketemu?” potong Daeng Bollo.

“Saya berpapasan di jalan, kebetulan dia lewat di depan kantor saya,” tutur Daeng Bollo.

“Terus,” tukas Daeng Bollo.

“Saya tanya, Daeng Sangkala’ dari mana, dia bilang datang makan. Saya tanya dimana makannya, dia bilang di bini muda,” ungkap Bu Rini.

“Aih, matemako’ Sangkala’,” gumam Daeng Bollo.

Ba’da magrib, Sangkala’ tiba kembali di rumahnya dan ia pun langsung disambut dengan berondongan pertanyaan dari isterinya.

“Dari manako? Kenapako terlambat pulang. Biasa sore pulangmako, sekarang sudahmi magrib baru pulangko?” tanya Daeng Bollo dengan nada marah dan wajah memerah.

“Ada urusanku’,” kata Daeng Sangkala’ dengan tenang.

“Datangko’ di isteri mudanu?” tanya Daeng Bollo.

“Isteri muda apa? Kenapaki’ itu kita’? Kenapaki’ tiba-tiba marah dan bertanya begitu?” tanya Daeng Sangkala’ masih dengan nada datar dan tenang.

“Terus-terangmako. Adakah isteri mudanu?” tanya Daeng Bollo.

“Apakah ini judulna? Kenapaki’ tiba-tiba bicara begitu? Bicara baek-baekmaki’ de’,” kata Daeng Sangkala’.

“Tadi natanya’ka’ Ibu Rini, tetangga baruta’. Nabilang apa benar suami ibu punya bini muda?” papar Daeng Bollo mengulang pertanyaan Bu Rini tadi sore.

“Jadi apa kita’ bilang?” tanya Daeng Sangkala’.

“Jadi kutanyakangi, bilang kenapaki’ bertanya begitu? Adakah kita’ liat perempuan muda yang nabonceng suamiku?” kata Daeng Bollo.

“Jadi apa nabilang lagi?” tanya Daeng Sangkala’.

“Nabilang ketemuki’ bedeng sama dia tadi siang. Lewatki’ bedeng di depan kantorna. Terus natanya’ki’ bilang dari manaki’? Terus kita’ bilang datangki’ makan, terus natanya’ki’ lagi beng, bilang dimanaki’ makan, terus kita bilang di bini muda,” papar Daeng Bollo.

Mendengar cerita isterinya, Daeng Sangkala’ langsung tertawa terpingkal-pingkal.

“Kenapaki’ ketawa?” tanya Daeng Bollo.

“Bini muda itu nama warung makan, bukan isteri muda sayang,” kata Daeng Sangkala’ sambil mencubit pipi isterinya. (asnawin)

Senin, 18 Maret 2019

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama