Hanya Bayar Rp600 Ribu, Puluhan Dosen Ikuti Workshop Pengolahan Data Kuantitatif di Makassar


WORKSHOP PENELITIAN. Penanggungjawab sekaligus instruktur Workshop Pengolahan Data Kuantitatif, Muhammad Sahban Liba (berdiri di barisan, keenam dari kiri) foto bersama dengan peserta angkatan kedua di Gedung Lasharan Garden, Jl Abdullah Dg Sirua, Makassar, Rabu, 27 Maret 2019. (ist)






------

Rabu, 21 Februari 2018


Hanya Bayar Rp600 Ribu, Puluhan Dosen Ikuti Workshop Pengolahan Data Kuantitatif di Makassar


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Hanya membayar Rp600 ribu per orang, puluhan dosen dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta se-Sulawesi Selatan, Suawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku, mengikuti Workshop Pengolahan Data Kuantitatif selama dua di Makassar.

“Kali ini kami menggelar Workshop Pengolahan Data Kuantitatif Jurnal, Tesis, dan Disertasi untuk bidang manajemen, ekonomi, dan bisnis,” kata Ketua II STIM Lasharan Jaya Makassar, Muhammad Amsal Sahban PhD, kepada wartawan di Makassar, Jumat, 29 Maret 2019.

Amsal yang penanggungjawab dan sekaligus instruktur tunggal dalam workshop tersebut, mengatakan, workshop dibagi dua angkatan dan masing-masing angkatan mengikuti workshop dua hari di Gedung Lasharan Garden, Jl Abdullah Dg Sirua, Makassar. Angkatan pertama digelar pada 23-24 Maret 2019, sedangkan angkatan kedua digelar pada 27-28 Maret 2019.
 
Dalam pelatihan yang dibuka oleh Ketua STIM Lasharan Jaya, Dr Hernita Sahban SE MM, tersebut, para peserta mempelajari perumusan masalah dan penyelesaiannya sesuai research gap dan fenomena bisnisnya, memilih judul berdasarkan uji analisa data statistik, proses pengembangan model dan pemastian variabel di bidang manajemen, ekonomi, dan bisnis.

Juga mempelajari fundamental atau dasar-dasar teori SPSS dan AMOS, hands-on practice atau praktek langsung mengoperasikan SPSS dan AMOS, membuat dan menginterprestasikan hasil penelitian, serta tips cepat dalam menyelesaikan penelitian kuantitatif.

“Selama dua pelatihan, saya membimbing dan langsung praktek terampil dalam membangun dan menyusun data observasi awal di SPSS, melakukan uji asumsi klasik, serta memperbaiki data yang tidak berkontribusi normal,” jelas Amsal.

Selanjutnya, peserta akan dibimbing melakukan uji regresi, uji komparasi dan uji korelasi, menguji model EFA dan CFA untuk validasi indikator di SPSS dan AMOS.

“Setelah itu, saya membimbing peserta menulis konten hasil pengujian indikator dalam tesis dan artikel jurnal, mengolah dan menguji model struktural atau kausalitas full SEM di AMOS, mengolah dan menguji model multigroup mediation dan moderation, serta menulis hasil pengolahan data dan hasil pengujian hipotesis,” papar Amsal.

Ketua STIM Lasharan Jaya Hernita Sahban mengaku tidak meragukan kemampuan Amsal Sahban sebagai instruktur workshop data kuantitatif, karena adik kandungnya itu merupakan alumni program doktoral (S3) dari Universiti Utara Malaysia yang mengambil kuliah program riset dan bukan kuliah reguler di kelas.

“Pak Amsal kuliahnya bukan kuliah reguler (PhD by course), tetapi kuliah by riset (PhD by research),” jelas Hernita. (asnawin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama