Kalau Dua Saudara Maju Calon Gubernur


“Kalau ada dua orang bersaudara yang maju sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur, menurut kita’ siapa yang paling berhak mengklaim didukung oleh keluarga besar, dan didukung warga kabupaten atau rumpun etnisnya?” kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum kepada Daeng Tompo’ saat ngobrol-ngobrol di teras masjid sambil menunggu adzan magrib.

 


-------

PEDOMAN KARYA
Selasa, 05 Maret 2019

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:


Kalau Dua Saudara Maju Calon Gubernur



“Kalau ada dua orang bersaudara yang maju sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur, menurut kita’ siapa yang paling berhak mengklaim didukung oleh keluarga besar, dan didukung warga kabupaten atau rumpun etnisnya?” kata Daeng Nappa’ sambil tersenyum kepada Daeng Tompo’ saat ngobrol-ngobrol di teras masjid sambil menunggu adzan magrib.

“Berpikirka’ dulu,” ujar Daeng Tompo’

“Tapi ini contohji, umpamaji, tidak betul-betulanji, jadi janganki’ terlalu serius menjawab na,” kata Daeng Nappa’ lagi-lagi sambil tersenyum.

“Adduh, saya juga bingung bagaimana mau jawabki itu pertanyaanta’,” kata Daeng Tompo’ sambil garuk-garuk kepala.

“Kita saja bingung, bagaimanami itu keluargana di’?” gumam Daeng Nappa’.

“Bisa dibayangkan bagaimanami itu keluargana. Mudah-mudahan tidak ributji,” kata Daeng Tompo’.

“Yang masalah itu kalau para pendukunnna saling klaim dan akhirnya ribut,” ujar Daeng Nappa’.

“Ah, biartommi. Yang penting, kita tidak ributjaki’. Itu adzanmi, ayo’mi masuk,” kata Daeng Tompo’ sambil menggamit tangan Daeng Nappa’. (asnawin)

Senin, 05 Maret 2019

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama