Jengkelna Kodong Ibu Guru


“Jengkelna kodong ibu guru,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi siang di warkop terminal.
“Ibu guru siapa?” tanya Daeng Tompo’.
“Isterina Daeng Nyau’,” sebut Daeng Nappa’.
“Jengkel kenapai?” tanya Daeng Tompo’.
“Dia termasuk guru yang diundang menghadiri pertemuan guru SD tingkat kecamatan,” tutur Daeng Nappa’. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)

 


-------
PEDOMAN KARYA
Kamis, 11 April 2019

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:


Jengkelna Kodong Ibu Guru



“Jengkelna kodong ibu guru,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi siang di warkop terminal.

“Ibu guru siapa?” tanya Daeng Tompo’.

“Isterina Daeng Nyau’,” sebut Daeng Nappa’.

“Jengkel kenapai?” tanya Daeng Tompo’.

“Dia termasuk guru yang diundang menghadiri pertemuan guru SD tingkat kecamatan,” tutur Daeng Nappa’.

“Terus,” tukas Daeng Tompo’.

“Jadi datangtongmi di sana,” kata Daeng Nappa’.

“Terus,” tukas Daeng Tompo’ lagi.

“Sampai di sana, ternyata bukan masalah pendidikan, bukan masalah sekolah, dan bukan masalah guru yang dibahas,” ujar Daeng Nappa’.

“Apaji padeng?” tanya Daeng Tompo’.

“Ternyata yang dibahas soal Pilpres dan bagaimana memenangkan salah satu pasangan Capres-cawapres,” ungkap Daeng Nappa’.

“Itu undangan pertemuanna memang tidak disebutkan kah agendanya?” tanya Daeng Tompo’.

“Itumi najengkel sekali ibu guru, karena undangannya hanya berisi undangan pertemuan guru SD tingkat kecamatan, tapi disebutkan agendanya,” ungkap Daeng Nappa’.

“Menjengkelkan betulki itu kaue,” ujar Daeng Tompo’ lalu menyeruput kopi pahitnya. (asnawin)

Kamis, 11 April 2019

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama