SLB YPP Bajeng Raya Terima Siswa Tanpa Tes dan Tanpa Batas Kuota


TANPA TES DAN TANPA BATAS KUOTA. Sekolah Luar Biasa (SLB) YPP Bajeng Raya, yang berlokasi di Jl Nangka Nomor 3, Borong Bilalang, Limbung, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, yang terdiri atas SD, SMP, dan SMA, menerima siswa baru tanpa tes dan tanpa batas kuota. (Foto: Sukaria S)






----

Selasa, 02 Juli 2019


SLB YPP Bajeng Raya Terima Siswa Tanpa Tes dan Tanpa Batas Kuota



GOWA, (PEDOMAN KARYA). Sekolah Luar Biasa (SLB) YPP Bajeng Raya, yang berlokasi di Jl Nangka Nomor 3, Borong Bilalang, Limbung, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, yang terdiri atas SD, SMP, dan SMA, menerima siswa baru tanpa tes dan tanpa batas kuota.
“Penerimaan siswa baru di SLB YPP Bajeng Raya tidak terbatas. Pokoknya, berapapun yang datang mendaftar, itu yang akan diterima dan tanpa harus melalui proses tes,” kata Kepala Sekolah SLB YPP Bajeng Raya, Sitti Musrawati, yang didampingi salah seorang guru bantunya, Asriani Ahmad, kepada Pedoman Karya, di ruang kerjanya, Sabtu, 29 Juni 2019.

Tidak adanya pembatasan jumlah siswa yang diterima pada tiga sekolah dalam satu yayasan tersebut, karena peminat atau masyarakat berkebutuhan khusus di Kecamatan Bajeng dan Kecamatan Bajeng Barat, serta daerah sekitarnya, memang sangat terbatas.

“Kami sudah bersyukur kalau siswa baru yang mendaftar tahun dalam ajaran baru ini bisa mencapai jumlah 10 orang. Kami bahkan sering kedatangan siswa baru saat proses persekolahan sudah berlangsung,” ungkap Musrawati.

Sampai awal Juli 2019, calon siswa baru yang mendaftar baru berjumlah sembilan orang, terdiri atas lima orang di SD, satu orang di SMP, dan tiga orang di SMA.

Menyinggung persyaratan pendaftaran calon siswa baru, Musrawati mengatakan, calon siswa baru cukup diantar oleh orangtua atau walinya dengan membawa Kartu Keluarga (KK) dan Akte Kelahiran.

“Calon siswa baru yang mendaftar umumnya berdomisili di Limbung dan sekitarnya, tapi kalau ada dari daerah lain, kami juga terbuka menerimanya,” kata Musrawati.

SLB YPP Bajeng Raya, katanya, dulu mempunyai asrama anak-anak, sehingga semua siswa lebih mudah ke sekolah, tapi asrama tersebut sekarang sudah tidak ada lagi.

Tentang kondisi fisik dan kecacatan yang dimiliki para siswa, Musrawati mengatakan, siswa SD, SMP, dan SMA LB Bajeng Raya ada yang tuna-netra, tuna-grahita, dan ada pula yang tuna-rungu.

“Jadi masing-masing guru di SLB mempunyai cara mengajar yang berbeda-beda, tergantung kondisi kecacatan dan kebutuhan khusus anak. Dalam proses pembelarajan, mereka diajarkan berbagai keterampilan, seperti keterampilan menjahit, musik, keybord, dan sablon bagi siswa SMP, sedangkan siswa SD diajarkan pelajaran dasar. Siswa yang tamat SD dan tamat SMP, umumnya langsung lanjut lagi di SMP dan di SMA di sekolah ini, tapi ada juga beberapa yang lanjut ke sekolah lain,” tutur Musrawati. (Sukaria S)

------
Baca juga:

Mengaji jadi Syarat Utama Lulus Masuk SMA Muhammadiyah Limbung Gowa 

SDIT Mukhlisiin Gowa Wisuda 73 Penghafal Al-qur’an 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama