Film “Ati Raja” Jauh dari Bayangan Saya


Impressi “Ati Raja”, saya hadang di scene awal dalam sebuah spotlight lagu orkestra yang menggebrak. Lalu melompat ke scene  berikut: selintas flashback mengantar saya ke perjalanan histori penciptaan syair-syair lagu Makassar, ketokohan Ho Eng Dji, dan kredo perjuangannya lewat musik dan cinta. - Andi Mahrus -





-------

PEDOMAN KARYA
Kamis, 21 November 2019


SURAT PEMBACA



Film “Ati Raja” Jauh dari Bayangan Saya



Inilah kesan singkat  seusai nonton film “Ati Raja”. 
Sungguh menawan judul itu. Kesan masa silam tentang sesosok Ho Eng Dji melintas meneteskan kerinduan atas syair-syair kelongnya.

“Ati Raja”, judul yang manis semanis bayangan saya akan seurai kisah dalam film asuhan sutradara Shaifuddin Bahrum itu.

Impressi “Ati Raja”, saya hadang di scene awal dalam sebuah spotlight lagu orkestra yang menggebrak. Lalu melompat ke scene  berikut: selintas flashback mengantar saya ke perjalanan histori penciptaan syair-syair lagu Makassar, ketokohan Ho Eng Dji, dan kredo perjuangannya lewat musik dan cinta.

Ini bayangan saya, yang di dalam film itu tidak terwujud, bahkan jauh dari angan-angan seperti itu.

Di hati saya, “Ati Raja” adalah kisah yang indah. Namun, ia tak berdaya oleh lemahnya alur filmis yang dibingkai dalam skenario yang “abortus”. Ah, sayang.

Mahrus Andis
(Penyair, menetap di Bulukumba)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama